MEDAN, KOMPAS.com - Diki dan Nisa adalah dua dari sekian banyak warga yang rumahnya luluh lantak setelah kebakaran hebat terjadi permukiman padat di Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan, Sumatera Utara, Senin (21/10/2019) sore tadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Keduanya menceritakan awal api membakar rumah mereka.
Diki saat itu berada di rumah sedang istirahat. Di rumahnya juga ada beberapa orang.
Teriakan-teriakan warga lain di luar rumah mengagetkan dia dan keluarganya. Diki keluar dan melihat api sudah membakar rumah tetangganya.
Baca juga: Kebakaran Besar di Pemukiman Padat di Medan, Seratus Rumah Hangus
Serta merta dia mengambil ember dan menyuruh keluar semua orang yang ada di dalam rumahnya untuk menyelamatkan diri.
Namun ada saudaranya yang laki-laki yang kemudian mengambil ember untuk mengambil air.
Menurutnya, ada sekitar 50-an rumah yang terbakar.
"Ada lah 50-an rumah (terbakar). Tapi kan belum pasti, masih terbakar itu. Mudah-mudahan tak merembet," katanya.
Namun, api sangat cepat menjalar. Dia pun tak terpikir lagi untuk mengambil barang apa pun di rumahnya. Pakaian pun hanya yang melekat di badan.
"Sudah basah kuyup. Hanya ini lah yang tersisa. Lainnya habis. Tak tahu lah mau gimana malam ini nanti," kata pria yang saat itu tidak menggunakan alas kaki.
Hanya sebentar saja dia sempat diwawancara. Diki lalu kembali berkumpul bersama warga lainnya mengangkat ember berisi air parit di depan Gang Ringgit I. Air dari parit itu keruh dan berbau.
"Mau air apa pun dipakai yang penting bisa madamkan api," kata Sulaiman, seorang warga yang rumah saudaranya juga terbakar.
Nisa tampak kebingungan saat mendapati rumahnya terbakar habis.
"Apinya cepat sekali tadi menjalar. Hanya hitungan menit saja sudah sampai ke belakang. Tapi tak tahu lah dari mana asal api," katanya.
Dia hanya bisa bersyukur nyawanya masih selamat. Barang-barang di rumahnya tidak ada yang bisa diselamatkan.
"Hanya yang dipakai ini saja lah yang ada. Lainnya sudah habis terbakar semua. Posisi rumah saya berada di tengah-tengah. Sudah tak ada lagi yang tersisa," katanya kepada wartawan, Senin petang.
Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Rinjani, 61 Pendaki Sempat Terjebak
Ketika ditanya akan bermalam di mana, dia mengaku tidak tahu. Menurutnya, kemungkinan dia akan tinggal sementara di rumah tetangganya.
"Tak tahu lah. Mungkin malam ini bisa di rumah keluarga. Tapi, bingung, tak tahu mau gimana," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.