Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu-ibu Ini Berhasil Olah Koro Beracun Jadi Keripik Lezat dan Sehat

Kompas.com - 22/10/2019, 06:00 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com — Mengolah biji koro yang mengandung racun sianida menjadi makanan ringan bercita rasa lezat bukanlah perkara gampang. 

Butuh kesabaran, kehati-hatian dan keluwesan dalam mengolah biji koro.

Bahkan, untuk mencapai sebuah hasil yang memuaskan, emak-emak di Desa Selopuro, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri membutuhkan sekitar lima hari.

"Proses dari awal hingga jadi produk kripik membutuhkan waktu hingga lima hari lamanya. Tiga hari proses pembersihan racun dan dua hari proses fermentasi," ujar Sumarsih, koordinator Kelompok Usaha Bersama Mugi Lancar, Desa Selopuro, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah kepada Kompas.com, Minggu ( 20/10/2019).

Baca juga: Warung Lya, 30 Tahun Menjaga Pedasnya Lodeh Koro

Kelompok Usaha Bersama Mugi Lancar menjadi salah satu kelompok pengolah biji koro beracun yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga di Kabupaten Wonogiri.

Usaha mengolah biji koro beracun menjadi makanan ringan berupa keripik yang gurih dan lezat sudah turun temurun dilakukan warga setempat. 

Cara mengolah dan memasaknya pun tetap menggunakan metode tradisional yang diajarkan generasi sebelumnya.

Perbedaannya hanya dari segi kemasan yang lebih milenial dibandingkan era sebelumnya.

Sumarsih mengaku teknik mengolah biji koro beracun menjadi makanan ringan lezat tidaklah gampang. Butuh kesabaran agar buliran-buliran hilang racunya. 

Setelah dipetik dari pohonnya, buliran koro yang diambil dari buah koro lalu direbus terlebih dahulu.

Setelah matang, biji koro itu direndam selama tiga hari dicampur dengan abu dapur. Setelah direndam dengan air campur abu dapur, buliran koro lalu dipotong kecil-kecil lalu dikukus. 

Pasca dikukus, buliran koro difermentasi dan dibungkus hingga didiamkan selama dua hari dua malam.

"Setelah jadi tempe baru dipotong-potong bentuk kotak lalu diberi bumbu dan digoreng. Dan kemudian jadilah keripik tempe koro," jelas Sumarsih. 

Saat direndam dengan air campuran abu dapur, bila air sudah keruh menghitam maka harus diganti dengan air yang bersih.

Proses itu bisa dilakukan berulang-ulang hingga airnya jernih dan bau tidak sedap pada koro menjadi hilang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com