Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Nenek Paulina Tinggal Sendiri di Gubuk Reyot hingga Dapat Uang Rp 10 Juta dari Presiden Jokowi

Kompas.com - 22/10/2019, 05:13 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sabtu (19/10/2019) nenek Pualina Poing (79) dikejutkan dengan kehadiran tiga orang yang datang ke gubuk tuanya di Dusun Gehak Reta, Desa Koting D, Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Awalnya ia tak mengetahui siapa ketiga orang yang datang ke gubuknya itu.

Tenyata, ketiga orang yang datang tersebut merupakan utusan dari Istana Kepresidenan yang memberikan santunan kepada dirinya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Santunan itu berupa uang tunai sebesar Rp 10 juta.

Diketahui, nenek Paulina tinggal di gubuk tua yang sudah reyot puluhan tahun seorang diri. Selain itu, ia hidup selibat atau membujang sejak usia muda hingga hari tuanya.

Meskipun pihak keluarga sudah memintanya untuk tinggal bersama mereka, akan tetapi nenek Paulina menolak untuk tinggal bersama keluarganya.

Berikut ini fakta di balik nenek Paulina tinggal sendiri di gubuk reyot hingga dapat bantuan dari Presiden Jokowi selengkapnya:

1. Tinggal di gubuk reyot peninggalan orangtua sendirian

Nenek Paulina Poing (79), warga Dusun Gehak Reta, Desa Koting D, Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, tengah duduk di serambi gubuknya, Selasa (15/10/2019).KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Nenek Paulina Poing (79), warga Dusun Gehak Reta, Desa Koting D, Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, tengah duduk di serambi gubuknya, Selasa (15/10/2019).

Bukan tanpa alasan kalau nenek Paulina memilih tinggal di gubuk reyot seorang diri. Selain ia sudah merasa betah, tentu ada alasan lain yang membuat ia tak mau pindah dari gubuk itu.

Ya, alasannya karena gubuk itu merupakan peninggalan orangtuanya dan banyak meninggalkan kenangan bagi dirinya.

Di gubuk reyok beralas tanah, berdinding pelupuh bambu, dan beratap seng itulah nenek Paulina sejak kecil tinggal bersama orangtuanya.

Kondisinya sudah sungguh memprihatinkan. Sebagian dinding sudah lama rusak. Atapnya juga banyak berlubang.

Akibatnya, saat musim hujan, nenek Paulina terpaksa mengungsi ke rumah keluarganya yang terdekat.

"Kalau hujan rumah ini bocor. Terpaksa saat hujan saya lari ke rumah keluarga terdekat," kata nenek Paulina kepada sejumlah awak media, Selasa (15/10/2019).

Baca juga: Susahnya Hidup Nenek Paulina: Tinggal Sendiri di Gubuk Reyot, Jual Kelapa untuk Beli Beras

2. Jual kelapa untuk kebutuhan sehari-hari

ilustrasi buah kelapaKOMPAS.COM/MASRIADI ilustrasi buah kelapa

Nenek Paulina mengatakan, untuk dapat makan, ia harus bekerja dengan memunggut buah kelapa yang jatuh dihalaman rumahnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com