Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Gunung Rinjani, 61 Pendaki Sempat Terjebak

Kompas.com - 21/10/2019, 12:21 WIB
Karnia Septia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 61 pendaki masih berada di Gunung Rinjani saat kebakaran hutan melanda kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Balai TN Gunung Rinjani mencatat, Sabtu (19/10/2019) di jalur pendakian Senaru tercatat ada 75 orang melakukan pendakian. Namun, yang turun sebanyak 72 orang pada hari itu.

Sementara tiga pendaki sisanya turun pada Minggu (20/10/2019).

Hingga Minggu malam, jalur pendakian Senaru sudah dinyatakan clear dari para pendaki.

Sementara di jalur pendakian Sembalun hingga Minggu malam masih terdapat 29 orang pendaki, di antaranya 25 pendaki WN asing dan 4 pendaki lokal.

Di jalur pendakian Aiq Berik, terdapat 22 pendaki, di jalur pendakian Timbanuh terdapat 10 orang pendaki.

Total sebanyak 61 pendaki masih berada di Rinjani hingga Minggu malam.

"Info dari kepala resort, camp area Sembalun aman karena cukup luas dan tidak ada bahan bakarnya. Untuk jalur selatan masih aman (jalur) Aikberik dan Timbanuh," ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dedy Asriady, Minggu.

Baca juga: Kebakaran Hutan, Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Sebelumnya, seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditutup karena kebakaran hutan yang melanda kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Balai TN Gunung Rinjani memutuskan untuk melakukan penutupan pada semua jalur pendakian Gunung Rinjani, terhitung mulai tanggal 20 Oktober 2019 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Jalur yang ditutup meliputi jalur pendakian Senaru, Sembalun, Timbanuh, dan Aik Berik.

Dedy mengatakan, penutupan dilakukan guna memaksimalkan penanganan kebakaran, serta memastikan jalur pendakian aman dari kebakaran serta menjaga keselamatan para pendaki.

Akibat kebakaran hutan tersebut, seluruh aktivitas pelayanan registrasi pendakian pada semua jalur pendakian dihentikan.

BTNGR juga mengimbau  kepada pengunjung agar mencari titik aman dan segera meninggalkan lokasi Pelawangan Sembalun.

Luas areal kebakaran hutan di wilayah Senaru dan Sembalun yang terjadi dari tanggal 19 Oktober 2019 sampai 20 Oktober 2019 diperkirakan seluas 2.557 hektar.

Sesuai pantauan dari aplikasi LAPAN, hingga tanggal 20 Oktober 2019 diketahui terdapat 36 titik hotspot di kawasan TN Gunung Rinjani dan arah sebaran kebakaran menuju barat selatan Gunung Rinjani.

Baca juga: Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Akan Lakukan Revitalisasi Hutan Pesugulan

Sementara itu, hingga Senin (21/10/2019) proses pemadaman api di kawasan TNGR masih terus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com