Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasiat Nuryani sebelum Tewas Digigit Ular di Cianjur

Kompas.com - 21/10/2019, 09:52 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Kepergian Nuryani (35), warga Pasir Kampung, RT 004/001, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyisakan duka mendalam bagi kerabat dan orang-orang terdekat.

Terlebih, korban meninggalkan empat orang anak, Heri Misbahudin (17), Riki Ariansyah (8), Rani Nafisa  (5), dan Ramdan Fadilah (2), yang kini harus hidup sebatang kara dan yatim piatu.

Sebelum meninggal dunia diduga akibat digigit ular di rumahnya itu, Nuryani ternyata sempat menitipkan keempat anaknya kepada bibinya, Nuryati (58).

Dalam wasiat lisannya itu, korban meminta Nuryati mau mengurus keempat anaknya itu jika ia meninggal dunia.

“Bibi katanya, kalau saya meninggal tolong jaga anak-anak, jangan dikasih ke yang lain, bibi urus saja,” ucap Nuryati menirukan pesan korban, Jumat (18/20/2019).

Baca juga: Cerita di Balik Pasutri yang Tewas Digigit Ular, Remaja 17 Tahun Jadi Tulang Punggung Adik-adiknya

Nuryati tak menyangka permintaan keponakannya itu ternyata yang terakhir karena berselang hari kemudian Nuryani meninggal dunia.

“Waktu itu dia sedang tidur di lantai rumahnya, lalu mengeluh jari kelingkingnya sakit ada yang gigit. Dia juga bilang melihat ular di rumahnya saat kejadian itu,” ujarnya.

Nuryati menyebutkan, selama ini, hanya ia satu-satunya kerabat korban yang terdekat setelah orangtua keponakannya itu meninggal dunia beberapa tahun silam.

"Ibu-bapaknya sudah meninggal lama. Kalau saudaranya masih ada, tapi jauh dari sini, di Cikalongkulon, Cianjur tinggalnya," katanya.

Nuryati pun kini memenuhi permintaan keponakannya itu dengan membawa anak-anak Nuryani tinggal di rumahnya.

“Sekarang tinggal di sini, karena memang rumahya juga kan sedang dibersihkan dan mau diperbaiki dulu sama warga setelah kejadian itu,” ucapnya.

Namun, kendati nanti rumah Nuryani rampung diperbaiki, ia tidak akan mengizinkan Heri dan ketiga adiknya kembali dan tinggal di sana.

"Mereka sekarang tinggal di sini saja, apalagi ada yang masih balita. Kalau soal rumah itu biar diurus sama yang besar saja (Heri),” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, dua orang  warga Pasir Kampung RT 004/001 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tewas diduga karena gigitan ular berbisa.

Maksum (45) dan Nuryani (38), pasangan suami istri yang punya empat orang anak itu meninggal dunia dalam rentang waktu yang berbeda.

Maksum meninggal dunia 1,5 tahun lalu karena gigitan binatang melata itu saat tengah bekerja di kebun. Sedangkan sang istri, Nuryani meninggal usai dipatuk ular saat tengah tidur di rumah, Sabtu (12/10/2019) lalu.

Mereka meninggalkan empat orang anak yang kini diasuh anak tertuanya, Heri Misbahudin (17). Heri kini tampil sebagai tulang punggung sekaligus kepala keluarga bagi adik-adiknya itu.

Baca juga: Mari Bantu Heri, Remaja yang Jadi Tulang Punggung Adik-adiknya Setelah Orangtua Tewas Digigit Ular

Heri sendiri mengaku sejak ayahnya meninggal, ia memutuskan berhenti sekolah saat masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Alasannya, ia tak ingin menjadi beban keluarga, apalagi ibunya tidak bekerja.

Saat ini, Heri bersama ketiga adiknya telah diungsikan ke rumah salah satu kerabat yang tak jauh dari lokasi rumah mereka. 

Sementara rumahnya kini telah dibongkar dan rencananya direnovasi oleh warga agar lebih layak dan aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com