Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator seni

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

Potre Koning, Seni Lingkungan, dan Tiga Seniman

Kompas.com - 19/10/2019, 11:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Beberapa pemuda itu, yang kemudian diketahui punya pengalaman berkesenian tradisi dan pembuat ukiran-kerajinan, mereka berkumpul bersama, berdiskusi mendalam dengan mahasiswa-mahasiswa Unej yang direkrut untuk ikut terlibat bersama-sama para seniman.

Farhan Siki membawa perlambang bendera-bendera segitiga, hitam, merah, dan putih membaca gugusan batang-batang pohon, mencoret-coret bentuk-bentuk seperti ranting atau rumput-rumput, batu dan menggambar daun, pohon yang patah, profil orang-orang menanam bibit, lingkaran-lingkaran serta bentuk-bentuk abstraktif yang lain.

Sementara Aidil Usman menata panggungnya, memberi sentuhan dan penguasaan berskala besar dengan kain-kain hitam, putih, merah dan oranye di lokasi, ditutup atau dibuka dengan komposisi bersilang dan menindih satu dan lainnya, yang sewarna dengan milik Farhan.

Tampak kemudian mengerucut di pusat: konstruksi bambu yang menengadah ke langit, menandai yang dikatakannya sebagai mahkota Potre Koning.

Keduanya bertemu, selain seniman ketiga: ilmuwan teknologi pangan itu, yang terus saja mengamati, memberi respons komentar-komentar dan berpartisipasi menjajal torehan-torehan stensil.

Lalu mereka bersentuhan serta bergumul tentang dialektika lokasi, dongeng, penduduk dan mungkin seni yang tertanam dalam jarak ingatan, berdialog dalam diamnya alam, di benak pun impuls-impuls purba mereka tentang sebuah lokasi.

Farhan Siki, Instalasi 5, Kain dan Media campuran bermateri alami, 2019Dok Farhan Siki Farhan Siki, Instalasi 5, Kain dan Media campuran bermateri alami, 2019
Seni, hari demi hari, semakin membebaskan dirinya menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri.

Tak lagi pada belenggu-belenggu yang dianggap tersakral atau yang paling profan, seperti apa yang sering dicatat sebagai seni partisipatoris atau seni yang berelasi secara estetis dengan orang-orang, megintimi kehidupan di luar seni sebagai hanya objek.

Farhan, dengan membawa makna partisipatoris itu, dengan cara menyodorkan kertas-kertas putih yang diisi masyarakat setempat di lokasi Potre Koning, harapan-harapan keras di bukit itu.

Farhan membawa teks-teks itu ke Jember, seterusnya, dipancangkan dengan bambu-bambu layaknya sebentuk gunung yang ujungnya lancip merah dan tersaput putihnya kain, yang diimbuhi torehan kata-kata berwarna-warni di awal ruas utama jalan menuju kampus Unej, sebagai semacam doa-doa yang dibawa dari perbukitan Bondowoso ke tengah-tengah kaum intelektual: Kampus Universitas.

Karyanya, kemudian menyalak dengan tajuk The Monument of Hope.

Yang jelas, warga diuntungkan tempat ini, Potre Koning, legenda yang hari ini berparas Desa Wisata Alam dan Seni di Bondowoso, Jawa Timur, yang bagi seniman dan penulis, masih banyak kerja artistik yang menanti di sana sedang mengeliat pasti.

Seni yang mampu membongkar efek represif dari sistem sosial dan kultural yang telah uzur; atau bahkan terlampau mapan mulai ditebarkan di mana-mana, bahkan jauh dari pusat-pusat seni di Pulau Jawa.

Seperti Beuys dengan pernyataanya “seni mampu membangun kesadaran ulang lewat lingkungan dan menjadi sebuah organisme sosial”. Semoga. (Bambang Asrini Widjanarko, Kurator Seni)

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com