Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Dua Nenek Kakak-Beradik yang Setia Tingal Bersama, Buta dan Jual Barang untuk Makan

Kompas.com - 19/10/2019, 10:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Siti (91) dan Simah (82) adalah kakak beradik yang mengalami kebutaan dan tinggal besama-sama di Dusun Karangploso, Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur.

Untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari, terkadang mereka mengandalkan bantuan tetangga sekitar.

Baca juga: Kisah Dua Nenek Buta Kakak-Beradik yang Sakit-sakitan dan Setia Tinggal Bersama

Berikut fakta dari dua nenek buta kakak-beradik yang tinggal di Gresik:

 

1. Tidak memiliki suami dan anak

Dua nenek tersebut hidup berdua tanpa ditemani oleh anggota keluarga yang lain. Mereka berdua tidak memiliki suami dan anak.

Simah mengaku belum pernah menikah sama sekali hngga saat ini. Sementara Siti pernah menikah tetapi sudah bercerai dan tidak dikaruniai anak.

Dari lima bersaudara, hanya Simah dan Siti yang masih hidup. Saridi, saudara tertua mereka, memiliki dua anak, yakni Tami dan Atim.

Tami dan Atim sesekali membantu menyediakan makanan untuk Simah dan Siti.

Baca juga: Jual Miras ke Anak di Bawah Umur, Kakek-Nenek Ditangkap

 

2. Jual barang untuk makan

Rumah Simah dan Siti di Dusun Karangploso, Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Gresik.KOMPAS.com/HAMZAH ARFAH Rumah Simah dan Siti di Dusun Karangploso, Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Gresik.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Simah memasak untuk mereka berdua.

"Masak sendiri untuk makan, sampai pernah kaki ini terkena (bara) api karena tidak bisa melihat. Sebab Siti sudah tidak bisa apa-apa, sering sakit-sakitan, jalan saja sudah pakai tongkat. Kadang juga dikasih orang," kata Simah.

Untuk menopang kehidupan, kedua kakak-beradik ini pun banyak mengandalkan pemberian orang.

Baca juga: Lurah Way Halim: Nenek Nurhasanah Tidak Terlibat Terorisme

Sudah banyak perabot dan barang milik pribadi yang dijual mereka untuk memenuhi kebutuhan makan mereka.

"Kadang juga kami yang kasih makan, kadang juga keponakannya (Tami). Tapi kebanyakan Mbah Simah itu masak sendiri, seadanya, beberapa waktu lalu sampai kakinya terluka kena api," ucap salah seorang tetangga, Karni (50).

Hal senada diceritakan Rika (23). Tetangga dua nenek tersebut mengatakan warga sekitar sering mengirimi makanan untuk mereka.

"Memang yang sering sakit-sakitan itu Mbah Siti. Kalau Mbah Simah yang sakit ya susah enggak ada yang masak. Maka, kami kebanyakan kirimi makanan saat Mbah Simah sakit," kata Rika.

Baca juga: Susahnya Hidup Nenek Paulina: Tinggal Sendiri di Gubuk Reyot, Jual Kelapa untuk Beli Beras

 

3. Jual tanah di sebelah rumah

Simah dan Siti tinggal di rumah warisan orangtua berukuran 10 x 12 meter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com