Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Petugas Padamkan Karhutla di OKI, Lokasi Sangat Jauh dan Motor Digotong Seberangi Kanal

Kompas.com - 19/10/2019, 10:14 WIB
Amriza Nursatria,
Farid Assifa

Tim Redaksi

INDRALAYA, KOMPAS.com - Lokasi kebakaran gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, selama ini diketahui sangat jauh dari Kota Palembang maupun dari Kota Kayuagung sebagai ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Selain itu rata-rata lokasinya sulit dicapai menggunakan kendaraan roda empat.

Untuk mencapai lokasi titik api, tak jarang petugas pemadam harus berjalan kaki sejauh puluhan kilometer atau menggunakan sepeda motor khusus jalan tanah.

Sepeda motor harus menyeberangi kanal dengan cara digotong beramai-ramai karena tidak ada jembatan untuk menyeberang.

Baca juga: Walau Palembang Diguyur Hujan Lebat, Tapi Lokasi Karhutla Masih Membara

Seperti kejadian di lokasi perkebunan PT Rambang di daerah Teloko Ogan Komering Ilir Jumat (19/10/2019) kemarin.

Rombongan petugas pemadam bersama Dandim Ogan Komering Ilir Letkol Riyandi dan Kapolres AKBP Donny Eka Syahputra berencana menuju lokasi kebakaran lahan gambut di bagian dalam lokasi perkebunan dengan menggunakan sepeda motor.

Namun perjalanan itu terhambat karena di lokasi terdapat kanal cukup lebar.

Parahnya lagi di lokasi tersebut tidak ada jembatan untuk menyeberang. Akhirnya karena tetap harus mencapai lokasi, sepeda motor trail itu disebrangkan dengan cara digotong beramai-ramai.

Beruntung di tengah kanal sudah dipasang batang kayu ukuran kecil untuk titian menyebrang.

Dengan bersusah payah, akhirnya sepeda motor dapat diseberangkan dan rombongan dapat melanjutkan perjalanan ke lokasi kebakaran.

Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP Donny Eka Syahputra mengatakan, lahan yang terbakar di Ogan Komering Ilir cukup banyak dan lokasi terpecah jauh-jauh.

Selain itu, lokasinya juga banyak yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Kalaupun bisa memutar, jaraknya sangat jauh.  

Jadi tidak ada pilihan lain selain menggunakan sepeda motor meski harus menyeberangi kanal dengan cara digotong.

“Memang lokasi kebakaran lahan di OKI ini selain jauh juga terpecah-pecah di beberapa lokasi. Selain itu, untuk mencapai lokasi juga sering tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat, maka harus menggunakan sepeda motor. Itu pun sering harus menyebarangi kanal untuk memotong jalan,” katanya.

Baca juga: Api Karhutla Dekati Permukiman, Warga di Palembang Tak Tidur 3 Hari

Donny juga mengimbau masyarakat agar jangan lagi membakar lahan karena sangat sulit dipadamkan.

Sementara itu, Dandim 0402 OKI Letkol Riyandi mengatakan, lahan yang terbakar masih dalam wilayah hak guna usaha (HGU) perusahaan. Lokasi yang terbakar juga sangat terik saat siang hari dengan suhu yang panas.

“Pemadaman siang hari tidak efektif sebab petugas cepat sekali lelah, maka pemadaman dilakukan malam hari. Selain cuaca lebih dingin, pemadaman pada malam hari juga lebih mudah dan aman sebab arah angin tidak berubah-ubah seperti siang hari,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com