Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pelantikan Presiden, Bupati Bogor Minta Semua Pihak Tak Terbujuk Ajakan Provokatif

Kompas.com - 18/10/2019, 22:45 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Khairina

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin mendorong semua masyarakat untuk saling menjaga situasi kondisi di Kabupaten Bogor menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019 nanti.

Hal itu perlu dilakukan, supaya semua pihak termasuk pelajar tidak terbujuk ajakan provokatif hingga hoaks seperti yang pernah terjadi belum lama ini.

"Bersatunya semua elemen masyarakat tentunya menambah rasa percaya diri kami agar tidak terprovokasi oleh hal-hal yang negatif, jadi saya pikir Bogor selalu mengawal dan kami kompak menjaga agar lebih kondusif," ucapnya usai deklarasi bersama Indonesia Damai dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor, di pintu utara Stadion Pakansari, Cibinong, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: Legislator Muda Apresiasi Petugas Keamanan Jelang Pelantikan Presiden

Ade mengatakan, Bogor harus aman dan kondusif jelang pelantikan nanti, sehingga pengamanan perlu diperketat.

Salah satunya, Ade meminta pihak sekolah dan wali murid bekerja sama menjaga pelajar supaya tidak menggelar aksi unjuk rasa ke Jakarta.

"Saya sudah sampaikan tadi, kami akan menegur pihak sekolah dan orangtua yang membiarkan anaknya ikut ke sana (demo), iya enggak bolehlah mereka masih anak-anak dan jangan ikut kegiatan politik seperti itu, pelajar fokus saja belajar dan tetap berada di tempatnya (rumah)," kata dia.

Ketua DPW Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mengajak agar mahasiswa tidak terlalu menanggapi ajakan-ajakan provokatif untuk demonstrasi yang kembali beredar di media sosial.

"Iya mahasiswa kan pelajar juga sama, jangan terprovokasi sudah lihat saja di TV di rumahnya masing-masing bagaimana konstitusi itu berjalan," tegasnya.

Dia mengatakan, pelajar harus lebih teliti dalam mengecek informasi di media sosial sebelum menyebarkannya. Sebab, kabar hoaks belakangan ini begitu masif beredar di kalangan mahasiswa.

"Kalau isu hoaks kita juga semakin lebih masuk ke dalam (sekolah) supaya siswa lebih cerdas menghadapi situasi ataupun isu-isu yang diedarkan melalui medsos," ungkapnya.

Selain itu, ia menilai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini semakin rumit. Sehingga diharapkan masyarakat bisa mengawal tahapan Pilpres 2019 ini sampai selesai.

Terlebih, kata Ade, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf sudah sesuai dengan konstitusi yang berlaku yakni, melalui proses pemilu sampai ke Mahkamah Konstitusi.

Ade mengaku masyarakat perlu menerima dan mengikuti aturan itu karena pemenang sejati adalah pilihan rakyat.

Baca juga: Penjelasan MPR soal Teknis Tempat Duduk dan Prosesi Foto Pelantikan Jokowi-Maruf

Sebelumnya, Kepolisian Resor Bogor ( Polres Bogor) melakukan pengamanan di sejumlah objek seperti sekolah dan perguruan tinggi di Kabupaten Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan, dari pertemuan itu polisi sepakat dan meminta semua pihak menahan diri dan tidak terpancing berita bohong yang tersebar di media sosial seperti pesan berantai ajakan unjuk rasa di WhatsApp.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com