Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bandung Kenalkan Program Kang Pisman di Konferensi Internasional

Kompas.com - 18/10/2019, 22:27 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Oded M Danial memperkenalkan program kampanye pengentasan masalah sampah yang dimiliki Pemerintah Kota Bandung bernama Kang Pisman (kurangi, pisahkan, manfaatkan) di konferensi internasional Zero Waste City Conference (ZWCC), Penang, Malaysia, 14 hingga 15 Oktober 2019 kemarin.

Konferensi ini digelar oleh Gobal Alliance for Incinerator Alternatives (GAIA) Asia Pasific dan Consumers' Association of Penang (CAP) berkolaborasi dengan Dewan Kota Seberang Perai.

Tahun ini,  ZWCC mengangkat tema 'Solutions to Plastic Pollution in Asia' yang mendorong kebijakan untuk mengurangi sampah plastik dan menggerakkan kota tanpa sampah secara berkelanjutan.

Baca juga: Program Kang Pisman di Bandung, Sampah Karton Dihargai hingga Rp 1.000 Per Kg

Kang Pisman menjadi satu dari sembilan model pengelolaan sampah terbaik di 5 negara. Sembilan kota yang menjadi percontohan antara lain Kota Tacloban, Fort Bonifacio, Kota Taguig,  San Fernando, Malabon (Filipina), Kota Seoul, Korea Selatan; Kota Bandung, Indonesia; Kota Kamikatsu, Jepang; Kota Thiruvananthapuram, India dan Kota Penang, Malaysia. 

"Kang Pisman ini memang program jangka panjang. Tujuan kami adalah mengubah budaya masyarakat menjadi lebih bijak yaitu gaya hidup yang tidak memproduksi banyak sampah. Ujungnya adalah menciptakan Kota Bandung sebagai Zero Waste City,” papar Oded dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

Sehingga, lanjut Oded, masyarakat bisa menerima konsep Kang Pisman dengan lebih mudah.

Selain itu, Pemerintah Kota Bandung juga melengkapi infrastruktur seperti tempat sampah, instrumen pemilahan sampah, hingga penyiapan petugas.

“Pemkot Bandung melakukan pendekatan di kewilayahan dengan membuat 8 kawasan bebas sampah. 8 kawasan tersebut merupakan 30 persebln dari 151 kelurahan yang ada di Kota Bandung, yang penerapan programnya sudah dilaksanakan dengan baik namun sisanya belum terukur,” imbuhnya.

Oded mengklaim, program Kang Pisman telah mendorong pertumbuhan bank sampah baru di Kota Bandung. Saat ini, ada 30 bank sampah induk dan 382 bank sampah unit di tiap kecamatan.

Pertumbuhan nasabah bank sampah pun menurutnya terus meningkat dari 978 pada September 2018 menjadi 3.390 pada Juli 2019 atau naik sekitar persen.

“Dengan bank sampah, rata-rata ada 79 ton sampah per hari yang bisa dimanfaatkan, dan mengurangi 852 ton sampah per bulan yang dikirim ke tempat pembuangan akhir,” tuturnya.

Pada konferensi tersebut, Oded menjadi satu dari lima pimpinan daerah di Asia yang memperesentasikan tentang pengelolaan sampah, terutama sampah plastik.

Baca juga: Setahun Pimpin Bandung, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Wali Kota Oded?

 

Bersama Oded, hadir pula Datuk Rozali Mohamud dari Seberang Perai (Malaysia), Edwin Santiago dari San Fernando, Pampanga (Filipina), VK Prasanth dari Trivandrum (India), dan Muhammad Ronny dari Kota Cimahi (Indonesia).

Di forum tersebut, Oded berbicara tentang kampanye perubahan budaya melalui Kang Pisman sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah berkelanjutan.

Kang Pisman tidak sekadar bertujuan untuk mengedukasi tentang pengelolaan sampah.

Lebih jauh, Kang Pisman merupakan pengenalan konsep gaya hidup yang ramah lingkungan dan lebih bijak terhadap penggunaan benda-benda sekali pakai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com