Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termakan Hoaks Gempa Besar dan Tsunami, Banyak Warga Tinggalkan Ambon

Kompas.com - 18/10/2019, 16:57 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pascagempa yang memporak-porandakan tiga daerah di wilayah Maluku pada 27 September lalu, banyak warga di Kota Ambon langsung memilih meninggalkan ibu kota provinsi Maluku tersebut.

Umumnya warga memilih meninggalkan Kota Ambon melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon dengan menumpangi sejumlah kapal Pelni.

Warga memilih meninggalkan Kota Ambon, selain karena gempa susulan masih terus dirasakan, juga karena banyak warga termakan isu akan terjadi gempa lebih besar disertai tsunami.

Baca juga: Gempa Susulan di Ambon Terus Terjadi, Warga Gelar Doa Bersama

Berdasarkan hasil penelusuran Kompas.com, umumnya warga yang memilih meninggalkan Kota Ambon itu merupakan warga Maluku keturunan Sulawesi dan Pulau Jawa yang telah menetap di Kota Ambon.

“Banyak warga di sini sudah mengungsi dengan kapal laut, ada yang ke Sulawesi dan juga ke Jawa,” kata Hamdani, salah satu warga Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau kepada Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

Dia menyebut, warga yang meninggalkan Ambon itu umumnya adalah para pedagang dan karyawan swasta.

Mereka meninggalkan Ambon karena percaya akan terjadi gempa yang lebih besar dan tsunami di kota itu.

“Paling banyak itu pedagang bakso, gorengan dan warung, ada yang sampai jual barang-barang dan rumah. Mereka pergi bersama keluarga  karena percaya akan terjadi gempa besar dan tsunami di Ambon,” ujarnya.

Sekretaris Desa Batu Merah, Arlis Silaholet kepada Kompas.com membenarkan banyak warga di desanya yang telah mengungsi ke daerah asalnya karena termakan isu hoaks yang menyebut akan ada gempa besar dan tsunami di Ambon.

“Betul banyak warga di sini yang mengungsi ke Jawa dan Sulawesi, katanya sudah ada yang meramal dari keraton. Ada juga mereka dengar dari orang pintar katanya akan ada gempa besar dan tsunami di Ambon,” sebutnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di kantor Pelni Ambon, banyak warga setiap hari antre untuk membeli tiket. Warga mengaku terpaksa pergi dari Ambon karena takut terjadi gempa dan tsunami.

“Soalnya banyak juga yang sudah pergi duluan, kita ke tempat aman dulu, nanti sudah baik-baik kita balik lagi,” kata Asril, salah seorang pengungsi.

Baca juga: Hingga Jumat Malam, Gempa Susulan di Ambon Sudah 1.387 Kali, Ini Penjelasan BMKG

Kepala Operasional PT Pelni Cabang Ambon, Jasman yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah membenarkan kapal Pelni yang keluar dari Pelabuhan Ambon selalu penuh dengan penumpang.

“Memang penumpang selalu penuh 100 persen, setiap kapal keluar dari pelabuhan Ambon, tapi saya kira itu tidak terkait gempa ya, karena kita juga tidak punya data soal itu,” ujarnya.

Meski frekuensi gempa susulan di Maluku terus menurun drasits, namun hingga kini isu akan terjadi gempa besar dan tunami masih terus beredar di masyarakat.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com