Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Korban Gempa Maluku Sekolah di Tenda Darurat Beralaskan Daun Kelapa

Kompas.com - 18/10/2019, 15:35 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Meski dalam kondisi sangat memprihatinkan, anak-anak pengungsi korban gempa di Desa Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, tetap bersemangat belajar di tenda-tenda darurat.

Para siswa SD terpaksa belajar di tenda darurat lantaran sekolah mereka rusak berat akibat gempa magnitudo 6,8 mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya pada 26 September lalu.

Pihak sekolah dibantu warga terpaksa membuat sekolah darurat di lokasi pengungsian di desa tersebut agar para siswa bisa tetap belajar.

“Sekolah kami SD Negeri 1 Oma rusak berat dan tak bisa digunakan sehingga kami membangun tenda darurat untuk tempat belajar anak-anak,” kata Crsitin Sekawael, salah seorang guru SD Negeri 1 Oma kepada Kompas.com via telepon seluler, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Talaud, Tak Berpotensi Tsunami

Cristin mengatakan, selain rumah-rumah warga, bangunan sekolah di desa mereka ikut rusak parah saat gempa mengguncang.

Akibatnya, para siswa banyak yang mengungsi ke perbukitan bersama keluarganya, dan membuat mereka tidak bisa sekolah.

Kondisi semakin parah lantaran gempa susulan membuat para siswa, termasuk juga guru, merasa trauma.

Meski begitu, pihak sekolah tetap berupaya agar anak-anak terus sekolah meski hanya di dalam tenda darurat dan beralaskan tanah.

“Apa pun keadaannya anak-anak tetap harus sekolah, makanya kita bangun tenda darurat untuk mereka walau mereka harus belajar tanpa meja dan kursi,” katanya.

Selain di desa Oma, sekolah-sekolah darurat juga ikut dibangun di sejumlah lokasi lain yang terdampak gempa di Maluku Tengah.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah menyebutkan, jumlah sekolah rusak berat dan ringan di kabupaten tersebut sebanyak 52 unit, terdiri dari 24 bangunan SD, 9 SMP dan 19 SMA.

Selain di Maluku Tengah, sekolah-sekolah darurat juga ikut dibangun warga di lokasi-lookasi pengungsian yang tersebar di Kabupaten Seram Bagian Barat.

Baca juga: Menkes Pastikan Rumah Sakit Darurat Tetap Layani Pengungsi Gempa

Di Desa Kairatu, misalnya, warga harus membuat tenda-tenda darurat agar para siswa di desa itu bisa tetap bersekolah seperti biasa.

“Kita di sini juga membangun tenda darurat untuk anak-anak SD di perbukitan hutan Wailala agar mereka bisa tetap bersekolah,” kata tokoh masyarakat Kairatu, Fatin Tuasamu kepada Kompas.com via telepon seluler.

Fatin yang juga komite sekolah di sebuah SD di desa tersebut mengatakan, gempa susulan yang terus terjadi membuat warga di desa itu merasa trauma dan takut dengan  kondisi anak-anaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com