Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Bogor Dibobol Maling, 25 Unit Laptop Hilang

Kompas.com - 18/10/2019, 15:31 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - SMP Negeri 3 Sukamakmur, Kampung Catang Malang, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat, kehilangan 25 laptop hasil pengadaan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Jumat (18/10/2019) dini hari.

Kepala Sekolah SMPN 3 Sukamakmur, Ermaini mengatakan, kehilangan laptop tersebut baru diketahui pada pagi hari setelah petugas sekolah membuka lemari besi yang ada di ruang guru.

"Baru ketahuanya tadi pagi pas ke sekolah, padahal semalam juga ada, dikasih tahu pagi-pagi ternyata laptop sudah enggak ada," ucap dia.

Baca juga: Curi Laptop dan Berusaha Melawan, Pemuda asal Indramayu Ditembak Polisi

Selain itu, kata dia, dua unit alat musik keyboard piano juga hilang sehingga total kerugian mencapai ratusan juta.

"Iya, sama keyboard juga dan itu (laptop) adalah bantuan, masih baru semua kemudian sempat dipakai (siswa) cuma sekali," tutur dia.

Ermaini menduga, gerombolan pencuri itu masuk ke ruangan guru dengan cara mencongkel jendela dan merusak pintu sekolah.

"Pelakunya membobol ruang kepala sekolah dan di lemari besi laptopnya disimpan," ungkap dia.

Puluhan laptop itu rencananya akan disiapkan untuk simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada Senin (21/10/2019).

"Rencana komputer buat simulasi UNBK kelas 9 hari Senin makanya dibawa dan disimpan dulu di sekolah di lemari brangkas besi," ujar dia.

Kerugian akibat hilangnya laptop tersebut ditaksir mencapai lebih dari Rp 130 juta. Sementara, 2 unit keyboard yang hilang seharga Rp 20 juta.

Baca juga: Ajudan Nekat Curi Uang Kapolres karena Terdesak Cicilan Mobil

Akibat kehilangan tersebut, simulasi UNBK di sekolah tersebut terancam dan dia berharap pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut.

"Ya harapannya sih pertama (polisi) bisa mengusut kasus ini kalau bisa laptop kembali, jangan sampai musibah ini jadi mengganggu apalagi ini sekolah terpencil jauh dari jangkauan (pusat kota)," beber dia.

Dia mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian setempat.

"Iya, sudah lapor polisi dan petugas sudah datang untuk memeriksa," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com