Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lengkap Pembobolan Dana 124 Miliar Milik Nasabah BNI, Pelaku Pernah Hadiahi Mobil Saat Teman Ulang Tahun

Kompas.com - 18/10/2019, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - 8 Otober 2019, pihak BNI Cabang Ambon melaporkan FY pimpinan pemasaran Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Ambon ke polisi.

FY dituduh telah membobol dana nasabah Bank BNI senilai Rp 124 miliar. Dana tersebut berasal dari tabungan nasabah, cek, dan deposito salah satu pengusaha yang disimpan di bank tersebut.

Awalnya kasus tersebut ditangani Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum). Karena terkait kejahatan perbankan yang bersifat khusus, maka kasus tersebut diambil alih Ditkrimsus.

Baca juga: Ratusan Miliar Dana Nasabah di BNI Ambon Diduga Dibobol

Melalui keterangan tertulisnya, BNI menjelaskan pihaknya telah mendeteksi terjadinya dugaan pelanggaran prosedur yang diduga telah dilakukan oleh oknum pegawai.

Temuan itu kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.

“Pelaporan tersebut dilakukan agar dapat mempercepat pengungkapan dan penyelesaian kasusnya,” tulis pernyataan Kantor BNI Pusat melalui Wakil Ketua Cabang BNI Ambon, Noli Sahumena.

Baca juga: Panik Dengar Dana Nasabah BNI Dibobol, Warga Serbu ATM

 

Perintahkan transfer ke rekening tertentu

Ilustrasi bankThinkstockphotos.com Ilustrasi bank
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menjelaskan dalam aksinya, FY memerintahkan tiga kepala cabang Bank BNI, yakni cabang pembantu Tual, Dobo, Masohi untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu.

Tercatat ada lima rekening digunakan untuk menerima transferan dari kepala cabang BNI cabang pembantu.

Transfer sejumlah uang tersebut dinilai mergikan bank karena tidak sesuai prosedur.

Baca juga: Banyak Nasabah Tarik Uang dari BNI karena Panik, Begini Penjelasan OJK

Roem mengatakan saat ini polisi telah memeriksa tiga pimpinan cabang yang mentransfer uang atas perintah FY.

Selain itu, polisi juga mendalami hubungan pemilik lima rekening dengan FY karena pemilik lima rekening tersebut adalah nasabah BNI.

Roem juga mengatakan sedang mengagendakan untuk memeriksa FY. Jika FY melarikan diri, maka polisi akan memanggil paksa dan melakukan pengejaran.

Baca juga: Duduk Perkara Dugaan Pembobolan Dana Rp 124 Miliar Milik Nasabah BNI

 

Miliki 10 rumah dan kerap memberi hadiah mobil

Ilustrasi.emirates247 Ilustrasi.
FY, pejabat BNI yang diduga bobol dana nasabah dikenal memiliki harta yang berlimpah.

Selain selusin mobil mewah, FY diduga juga memiliki lebih dari 10 rumah yang tersebar di berbagai kawasan di Ambon seperti di BTN Manusela, Kebun Cengkeh, hingga di kawasan elit Citraland di Lateri Ambon.

Tak hanya itu, FY juga diduga memiliki sebuah restoran, salon kecantikan, rumah kopi, hingga tiga tempat usaha di pusat pertokoan Maluku City Mall (MCM) Ambon.

Salah satu sahabat bercerita bahwa FY dikenal royal dan kerap berlibur ke luar negeri bersama sahabat dan kerabatnya.

Bahkan FY kerap memberikan hadiah mobil kepada temannya yang berulang tahun.

Baca juga: Pejabat BNI yang Bobol Dana Nasabah Diduga Miliki Selusin Mobil Mewah,10 Rumah, hingga Apartemen

“Acara ulang tahun teman-temannya itu dibuat di hotel, di situ dia (FY) lalu memberikan hadiah mobil kepada mereka, itu sudah beberapa kali,”katanya.

Hal senada juga diceritakan salah satu tetangga FY.

Menurut H, sejak menjabat sebagai kepala pemasaran BNI Cabang Ambon beberapa tahun lalu, kehidupan FY berubah menjadi glamor dan kerap menggunakan barang yang mahal.

Menurutnya, selain memiliki mobil, sejumlah rumah mewah dan tempat usaha, FY juga memiliki beberapa unit apertemen di Jakarta.

”Apartemen itu kita tahu dari dia langsung, pernah ada yang nginap di sana juga,”katanya.

Baca juga: Fakta Baru Pembobolan dana Nasabah BNI Rp 124 Miliar, Pelaku Diduga Suka Hidup Glamor

 

Panik, banyak nasabah tarik uang dari BNI

Ilustrasi kayaSHUTTERSTOCK Ilustrasi kaya
Setelah mengetahui adanya kasus dugaan pembobolan dana nasabah, banyak warga menarik uangnya di BNI Cabang Ambon.

“Saya dengar berita itu kemarin malam, saya langsung datang ke sini untuk menarik semua uang simpanan saya, takut saya,” kata Ongen kepada Kompas.com saat mengantre di ruang tunggu bank tersebut, Kamis (17/10/2019).

Tapi Ongen tidak bisa segera mengambil uang yang ia depositokan karena belum jatuh tempo.

"Kalau yang deposito itu belum bisa diambil, tapi sementara diusahakan, siapa juga mau menyimpan uang kalau kondisinya seperti ini,” ujarnya.

Nasabah lain, Wati mengaku ia dan suaminya datang langsung ke bank BNI untuk menarik uang simpanan mereka karena takut ikut dicuri.

Baca juga: Jadi Pelaku Skimming Nasabah Bank BNI, 2 WN Rumania Ditangkap

"Rencana mau dipindahkan saja, teman-teman saya juga kontak saya semalam begitu, mereka juga panik,” katanya.

Menanggpi hal tersebut, Kepala Otoritas Jasa Keungan ( OJK) Maluku, Bambang Hermanto meminta agar nasabah BNI tetap tenang.

Jika harus transaksi, warga diminta tetap melakukan transaksi di teller kantor maupun delivery channel yang disediakan oleh bank, dengan tetap memperhatikan keamanan.

“Masyarakat agar tenang tidak perlu melakukan penarikan karena selama tercatat dalam buku tabungan dan pembukuan bank tetap aman. Untuk itu, masyarakat agar membudayakan mem-print buku tabungan secara berkala untuk dapat mengetahui posisi saldo tabungan,” imbau Bambang via telepon seluler.

Baca juga: Di Tengah Derita Akibat Gempa Maluku, Dua Posko Relawan Dibobol Maling

Terkait kasus pembobolan, Bambang mengaku BNI merupakan bank yang diawasi langsung oleh pengawas dan OJK.

OJK Maluku telah berkoordinasi dengan pengawas BNI serta pihak BNI setempat untuk menyikapi kasus tersebut.

Ia mengatakan, pengawas OJK pusat telah menindaklanjuti kasus tersebut dengan meminta pihak bank melakukan audit internal investigasi dan audit forensik untuk memastikan korban, pelaku, dan aliran uang.

“OJK juga terus bekerja sama dengan kepolisian agar kasus tersebut dapat terungkap dengan jelas,” ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Farid Assifa, Robertus Belarminus, Khairina, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com