Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik Kebun yang Melihat Kegiatan Diksar Menwa Unitas: Peserta Ada yang Dipukul, tapi...

Kompas.com - 18/10/2019, 11:59 WIB
Amriza Nursatria,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

INDRALAYA, KOMPAS.com - Kasus meninggalnya satu peserta pendidikan dasar resimen mahasiswa (Diksar Menwa) Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang mengejutkan banyak pihak. 

Acara diksar itu dilakukan di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Peristiwa itu juga mengejutkan Usman (55), warga desa setempat yang memiliki lahan di sebelah lokasi tempat diadakannya diksar menwa

Usman mengatakan, lokasi kebunnya hanya dibatasi pagar dengan tenda peserta Diksar Menwa Universitas Taman Siswa Palembang.

Baca juga: Belum Diketahui, Penyebab Meninggalnya Mahasiswa Saat Diksar Menwa Unitas Palembang

 

Rombongan diksar menwa itu juga sudah berada di lokasi, 4 hari sebelum kejadian meninggalnya satu peserta diksar.

Dengan demikian, Usman sudah beberapa kali melihat proses pelatihan peserta diksar menwa tersebut.

Menurut keterangan Usman, peserta diksar rata-rata berkepala botak. 

Mereka terlihat melakukan kegiatan seperti merayap di tanah, berjalan merangkak, hingga berguling-guling di tanah. 

"Jika ada yang tidak mau (melakukan kegiatan yang diperintahkan) dipukul dengan kayu atau ranting, tapi tidak dikenai ke tubuhnya,” kata Usman saat ditemui di kebunnya, Jumat (18/10/2019). 

Baca juga: Mahasiswanya Tewas Saat Diksar Menwa, Rektor Unitas Palembang: Itu Bukan Kegiatan Kampus

Usman mengaku tidak mengetahui ada salah satu peserta diksar yang meninggal dunia.

Sebab saat petang ia pulang ke rumah dan saat itu tidak terjadi apa-apa di lokasi tersebut.

“Saya tidak tahu sebab malam itu saya pulang,” katanya.

Dari pantauan Usman, jumlah peserta kegiatan 26 orang. Enam orang di antaranya adalah peserta wanita.  

Baca juga: Ikuti Diksar Menwa, Mahasiswa Taman Siswa Palembang Tewas

 

Polisi periksa sejumlah saksi 

Garis polisi sudah terpasang di tenda peserta Diksar Menwa Universitas Taman Siswa Palembang di Desa Tanjung Baru, Ogan Ilir, Sumsel. KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG Garis polisi sudah terpasang di tenda peserta Diksar Menwa Universitas Taman Siswa Palembang di Desa Tanjung Baru, Ogan Ilir, Sumsel.
Sebelumnya Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fahrin mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah orang untuk dimintai keterangan.

Seperti diberitakan sebelumnya, salah seorang mahasiswa Universitas Taman Siswa Palembang bernama Muhammad Akbar meninggal dunia saat mengikuti Diksar Menwa di Desa Tanjung Baru, Ogan Ilir.

Muhammad Akbar meninggal di sebuah rumah sakit di Indralaya Ogan Ilir, Rabu petang tangggal 16 Oktober, setelah dikatakan mengalami kram pada kakinya.

Diksar menwa itu sedianya berlangsung dari 13 hingga 19 Otokber 2019. Namun, akibat meninggalnya satu peserta, diksar itu dihentikan. 

Baca juga: Calon Anggotanya Tewas, Komandan Menwa Unitas Palembang Sujud di Kaki Ibu Korban

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com