Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Simah yang sudah tidak dapat melihat rela memasak untuk keperluan makan.
Meski masakan itu, diakui oleh Simah sebisa dia lakukan, asal dapat untuk dikonsumsi bersama Siti.
"Masak sendiri untuk makan, sampai pernah kaki ini terkena (bara) api karena tidak bisa melihat. Sebab Siti sudah tidak bisa apa-apa, sering sakit-sakitan, jalan saja sudah pakai tongkat. Kadang juga dikasih orang," kata Simah.
Untuk menopang kehidupan, kedua kakak-beradik buta ini pun banyak mengandalkan pemberian orang dan pihak-pihak yang merasa kasihan dengan kondisi mereka.
Baca juga: Kisah Nenek Rabina, Tinggal di Gubuk Reot Makan dan Tidur Bersama 8 Kucing
Terlebih sebelumnya, sudah banyak perabot dan barang milik pribadi yang dijual guna membeli kebutuhan bahan makanan.
"Kadang juga kami yang kasih makan, kadang juga keponakannya (Tami). Tapi kebanyakan Mbah Simah itu masak sendiri, seadanya, beberapa waktu lalu sampai kakinya terluka kena api," ucap salah seorang tetangga, Karni (50).
Biasanya, tetangga maupun kerabat mengirim makanan kepada kedua nenek buta tersebut saat Simah sedang sakit, lantaran tidak ada makanan yang tersedia untuk dikonsumsi.
"Memang yang sering sakit-sakitan itu Mbah Siti, kalau Mbah Simah yang sakit ya susah nggak ada yang masak, makanya kami kebanyakan kirimi makanan saat Mbah Simah sakit," beber salah seorang tetangga yang lain, Rika (32).
Baca juga: Kisah Nenek Emi yang Berhari-hari Temani Jasad Suaminya di Kamar