Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah 3,5 Tahun Penderita Tumor Ganas, Hanya Bisa Terbaring dengan Perut Sebesar Bola Basket

Kompas.com - 18/10/2019, 07:00 WIB
Dani Julius Zebua,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Suyati mengingat kembali peristiwa pada Juli 2018. Anggi merasa sakit tiap kali kencing.

Saat itu Suyati belum menaruh curiga dan meringankan sakit dengan mengoles minyak penghangat pada perut Anggi.

Suyati mulai curiga ketika mendapati benjolan di perut kanan dan terus mulai membesar. 

Sejak itu, Anggi menjalani pemeriksaan dari puskesmas, RSUD Wates, hingga dirujuk ke RS Sardjito di Yogyakarta

Hari berganti hari, perut Anggi justru makin membesar bahkan bisa lebih dari bola basket, mencetak bilur pembuluh darahnya yang biru pada perut.

Hasil diagnosis mengejutkan, dokter memastikan Anggi menderita kanker atau tumor ganas yang mengganggu kandung kemih. 

Anggi, bocah dengan bobot normal 13 kilogram itu menjalani banyak upaya medis untuk sembuh. Ia harus kemoterapi hingga 25 pekan atau sekitar 6 bulan. 

Kondisi Anggi sempat membaik karena kemoterapi di April 2019. Perutnya kempes dan Anggi terlihat gemuk. Ia juga semakin ceria, mulai bermain dan berlari.

Namun, Juni 2019 kondisi Anggi kembali memburuk. Perut Anggi kembali membesar. 

Bocah ini kembali menjalani kemoterapi dan penyinaran. Belum genap terapi penyinaran, dokter pasrah dan mengaku tidak lagi bisa mengatasi perut Anggi yang terus besar. 

"Kondisi yang lain bagus tapi untuk perut dokter mengaku tidak berani menangani karena posisi perutnya masih besar," kata Suyati.

Kedua orangtua Anggi kini pasrah. Mereka mengaku hanya bisa selalu berdoa memperoleh keajaiban berupa kesembuhan Anggi dan kembali hidup normal.

"Anak kami ini ceria, dia suka menyanyi. Bahkan ingin cepat sekolah melihat temannya yang lain. Ia ingin beli tas yang ada kakinya," ujar Suyati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com