Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2019, 23:01 WIB
Dhias Suwandi,
Khairina

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian berhasil menangkap pelaku penikaman yang menewaskan Deri Datu Padang (30) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada 12 Oktober 2019.

"Pada pukul 02.30 WIT, di Jl. Trans Kimbin-Wamena ditangkap NW (35 tahun) yang diduga pelaku pembunuhan terhadap Deri Datu Padang (30). Peristiwa itu terjadi pada 12 Oktober 2019," ujar Kabid Humas Polda Papua, Komber AM. Kamal,di Jayapura, Kamis (17/10/2019).

Pelaku, sambung Kamal, ditangkap saat sedang tidur di sebuah honai di Kampung Piramid, Kabupaten Jayawijaya.

Baca juga: Seorang Buruh Bangunan di Wamena Meninggal setelah Ditikam Orang Tak Dikenal

Identitas tersangka didapat dari keterangan saksi-saksi di TKP yang menyampaikan ciri-ciri dan kemudian didalami oleh penyidik.

"Kemudian didapat informasi yang bersangkutan ada di salah satu honai di Kampung Piramid. Saat akan ditangkap, honai pertama kosong dan di honai kedua didapat NW yang sekarang ada di Mapolres Jayawijaya," tuturnya.

Kamal menyebut, saat ditangkap NW sempat melakukan perlawanan dan mencoba untuk kabur.

"NW pada saat ditangkap sempat melakukan perlawanan, sempat lari dan ditembak oleh rekan-rekan kami di bagian kaki," kata Kamal.

Menurut dia, saat ini penyidik tengah mendalami keterlibatan NW pada peristiwa kerusuhan Wamena pada 23 September.

"Kami masih dalami, kan ini baru ditangkap tadi malam dan pelaku ada luka di kaki dan sedang dirawat di RSUD Wamena," ujar Kamal.

Dari keterangan NW,  dia mengakui bahwa dia yang melakukan penikaman kepada Deri Datu Padang.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama Deri Datu Padang (30) meninggal dunia setelah ditikam orang tidak dikenal, di Wamena, Jayawijaya, Papua, pada Sabtu (12/10/2019), sekitar pukul 15.30 WIT.

Baca juga: Gelombang Pengungsi Asal Wamena Terus Berdatangan ke Poso

Saat itu, korban yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh bangunan, sedang bersama rekannya, Bunga Simon (38), usai mengerjakan kamar mandi disalah satu Gereja Katolik.

Ketika hendak menuju Kota Wamena dengan mengendarai sepeda motor, keduanya diadang dua orang tidak dikenal dan ditikam di sekitar pasar depan jembatan Woma.

Korban sempat melaporkan musibah yang dialami di Pos Brimob sekitar Woma, sebelum dibawa ke RSUD Wamena untuk menjalani perawatan medis.

Namun, setelah sempat mejalani perawatan medis pukul 16.50 WIT, Deri Datu Padang menghembuskan nafas terakhir akibat luka tusuk di bagian perut dan mengalami pendarahan hebat.

Sementara, Bunga Simon masih menjalani perawatan akibat terluka di bagian lutut dan bibir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com