Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendri Cetak Rp 11 Juta Uang Palsu Gunakan HVS, Nomor Seri Diedit Pakai Photoshop

Kompas.com - 17/10/2019, 15:38 WIB
Tri Purna Jaya,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Nomor seri uang palsu yang diungkap Ditkrimum Polda Lampung diedit menggunakan software pengolah foto Adobe Photoshop.

Direktur Ditkrimum Polda Lampung Kombes M Barly Ramadhani mengatakan, nomor seri pada uang palsu yang disita dari tersangka Hendri Seto (36) warga Pesawaran itu cukup variatif.

“Nomor serinya banyak yang berbeda, tetapi ada juga yang sama,” kata Barly, Kamis (17/10/2019).

Hendri Seto ditangkap Ditkrimum Polda Lampung pada Sabtu (12/9/2019), di rumahnya di Dusun Sidomulyo, Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran.

Polisi menyita uang palsu sebanyak Rp 11 juta dengan rincian 88 lembar pecahan Rp 100.000 dan 44 lembar uang pecahan Rp 50.000.

Baca juga: Sebanyak 17.000 Lembar Uang Palsu Beredar di Lampung

Barly mengatakan, uang palsu yang disita dari tersangka dicetak menggunakan printer yang baru dibeli tersangka satu hari sebelum ditangkap.

Tersangka Hendri mengakui untuk mengelabui dan meyakinkan bahwa uang yang diberikan kepada penagih utang adalah uang asli, dia sengaja mengedit nomor seri pada setiap uang palsu yang akan dicetak.

“Saya scan, terus diedit nomornya. Baru pertama, amatiran saya,” kata Hendri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com