Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermekaran, Indahnya Bunga Tabebuya di Jalan Braga, Bandung

Kompas.com - 17/10/2019, 13:38 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jalan Braga merupakan salah satu lokasi yang menjadi ikon wisata Kota Bandung.

Jalan yang dulunya menjadi kiblatnya fashion saat zaman Hindia Belanda ini kini memiliki daya pikat lain.

Sudah beberapa minggu ini, Jalan Braga memiliki keindahan lain selain kuliner dan gaya bangunan vintage di sekitarnya.

Ya betul, mekarnya bunga pohon tabebuya menjadi daya tarik wisata yang menarik untuk dinikmati wisatawan.

Baca juga: Ketua DPRD Kota Bandung Tak Jamin Benny Bachtiar Diterima Anggota Dewan Sebagai Sekda

Di musim panas tabebuya (Handroanthus chrysotrichus), tabebuya kuning atau pohon terompet emas ini daunnya berguguran dan memunculkan bunga-bunga berwarna kuning bermekaran di sepanjang Jalan Braga.

Kecantikan itu semakin menawan ketika bersandingan dengan keunikan bangunan tua ala Hindia Belanda.

Pohon tabebuya merupakan tanaman asli Brasil dan merupakan jenis tanaman pohon besar.

Tak sedikit wisatawan yang datang ke Jalan Braga untuk sekadar berswafoto ataupun menikmati keindahan Jalan braga yang kini dipayungi bunga pohon tabebuya.

Pengendara pun tak khawatir harus berdesak-desakan ketika melewati Jalan Braga di sore hari. Sambil berkendara bisa menikmati keindahan bunganya.

Andra (23), salah seorang warga yang ditemui di Jalan Braga, mengatakan, suasana Braga menjadi lebih indah dengan bermekarannya bunga tabebuya.

"Lebih asyik ya, lebih estetis juga, cantik. Coba kalau semua sudut kota Bandung seperti ini mungkin menarik untuk dikunjungi," kata Andra.

Ketika bermekaran, sering kali pohon tabebuya dikira sebagai tanaman sakura. Ketika berjalan di Jalan Braga, bak seperti menikmati bunga sakura di Jepang.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Perumahan, Pertamanan, dan Pertanahan (DPKP3) Kota Bandung Dadang mengatakan, pohon tabebuya ini merupakan tanaman pengganti pohon karet benggol yang sebelumnya ditanam di kawasan Braga.

Tampak Bunga Tabebuya Bermekaran di Jalan Braga. Iklim kemarau di Kota Bandung menjadikan Bunga Tabebuya bermekaran, hal ini menjadi daya tarik wisata di Kota Bandung.KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Tampak Bunga Tabebuya Bermekaran di Jalan Braga. Iklim kemarau di Kota Bandung menjadikan Bunga Tabebuya bermekaran, hal ini menjadi daya tarik wisata di Kota Bandung.

Tabebuya bunga kuning ini mulai ditanam pada tahun 2015 saat konferensi Asia Afrika kala itu.

Di samping memiliki fungsi ekologis yakni sebagai produsen oksigen dan menyerap polusi, tabebuya dipilih karena memiliki nilai estetika.

Baca juga: Bandung Masuk Kategori Kota Termacet, Ini Respons Ridwan Kamil

"Karakterisitiknya kalau dia terkena matahari terus menerus, apalagi di musim kemarau itu saatnya dia tumbuh kembang. Tapi, memang ada syaratnya juga, walaupun kemarau, media tanam harus tersirami dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi," kata Dadang.

Namun, ternyata, tabebuya ini juga tak hanya ditanam di Jalan Braga, menurut Dadang, pohon yang biasa hidup di daerah iklim kering ini pun ditanam di beberapa sudut kota di Bandung.

"Ada di Braga, Lingkar Selatan, Jalan Pasteur atau Dr Djunjunan, dan taman-taman Kota Bandung. Hanya di lokasi lain tidak berkelompok seperti di Jalan Braga," kata dia.

Bermekarannya pohon tabebuya ini juga menjadi daya tari wisata di Jalam Braga.

"Ini tentu jadi daya tarik wisata. Banyak turis asing berfoto-foto di bawah pohon ini," tutur Dadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com