KOMPAS.com - Wali Kota Medan Dzulmi Eldin ditangkap tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lewat operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa (15/10/2019) malam.
Selain wali kota, tim KPK juga mengamankan enam orang lainnya, yakni Kepala Dinas PU, protokoler, ajudan wali kota, dan pihak swasta.
Selain itu mereka mengamankan uang sekitar Rp 200 juta yang diduga berasal dari sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkot Medan, yang menyetor uang dalam jumlah tertentu kepada sang wali kota.
Baca juga: Wali Kota Medan Diduga Terima Suap dari Kepala Dinas PUPR
Berikut fakta terbaru OTT Wali Kota Medan Dzulmi Eldin:
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan Kepala Bagian Protokoler Kota Medan Syamsul Fitri Siregar serta Kepala Dinas PUPR Kota Medan Isa Ansyari sebagai tersangka.
Dzulmi dan Syamsul diduga sebagai penerima suap. Sementara, Isa diduga sebagai pemberi suap.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam konferensi pers, Rabu (16/10/2019) menjelaskan mereka terjerat dalam kasus dugaan suap terkait urusan proyek dan jabatan pada Pemerintah Kota Medan Tahun 2019.
Baca juga: KPK Tetapkan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin sebagai Tersangka
Isa pada 6 Februari 2019 dilantik oleh DZulmi sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Medan.
Setelah dilantik Isa diduga memberikan uang senilai Rp 20 juta setiap bulan pada periode Maret hingga Juni 2019 ke Dzulmi.
Pada 18 September 2019, Isa diduga kembali memberikan uang senilai Rp 50 juta ke Dzulmi.
Baca juga: Dzulmi Eldin, Wali Kota Medan Berprestasi Kini Jadi Tersangka Korupsi
Dzulmi menjabat sebagai Wali Kota sejak 2016. Dikutip dari situs e-lhkpn, pada 2016, harta kekayaan yang dilaporkan sebesar Rp 9.470.065.500
Sementara pada 2017, harta kekayaannya bertambah lebih dari dua kali lipat yakni Rp 20.283.104.516.
Terakhir kali ia menyerahkan LHKPN pada 31 Desember 2018. Total hartanya sebesar Rp 20.399.766.565.
Kekayaannya terdiri dari tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 11.581.954.000. Dzulmi dilaporkan memiliki tanah di Medan, Deli Serdang, dan Jakarta Selatan.