Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ton Ikan Keramba Jala Apung Mati Mendadak

Kompas.com - 16/10/2019, 19:11 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Khairina

Tim Redaksi


MARTAPURA, KOMPAS.com - Ratusan ton ikan keramba jala apung di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) mati mendadak.

Matinya ratusan ton ikan ini sudah terjadi sejak tiga hari terakhir.

Hilmi, salah satu pemilik keramba mengatakan, matinya ikan di keramba belum diketahui penyebabnya.

"Sudah 3 hari ini ikan mati mendadak, tiba-tiba dan tidak diketahui apa penyebabnya," ujar Hilmi saat dihubungi, Rabu (16/10/2019).

Baca juga: 5 Fakta Minyak Pertamina Tumpah di Karawang, Keramba Ikan Terancam hingga Pasir Pantai Bau Minyak Tanah

Matinya ikan ini terjadi di 3 desa, yakni Desa Sungai Asam, Desa Sungai Alang dan Desa Mandikapau.

Para pemilik keramba mengaku sudah melaporkan kejadian matinya ratusan ton ikan ini ke dinas terkait.

"Sudah kami laporkan dan saat ini menunggu dari Dinas Perikanan datang ke tempat kami untuk mencari tahu apa penyebab yang membuat ikan-ikan mati," lanjut Hilmi.

Para pemilik keramba menduga, matinya ikan-ikan di keramba disebabkan surutnya air sungai.

Namun, pemilik keramba tetap berharap agar Dinas Perikanan Kabupaten Banjar segera mengambil sampel air agar penyebab matinya ikan segera diketahui.

Baca juga: Satgas Citarum Harum Tertibkan Keramba Jaring Apung

Untuk mengantisipasi terus meningkatnya jumlah ikan yang mati, beberapa pemilik keramba terpaksa memanen ikan yang masih hidup untuk menekan kerugian.

Pasalnya, setiap pemilik keramba diperkirakan mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah.

"Kita duga air sungai menyurut yang bikin ikan mati, tapi kita tunggu dinas terkait untuk ambil sampel air. Sementara yang hidup ini kita panen segera walaupun masih kecil," ujar Hilmi.

Ikan-ikan yang mati,lanjut Hilmi, diangkat dan dibuang dengan cara dialirkan ke sungai agar tidak menimbulkan bau menyengat.

Sebagian lagi dijual untuk dijadikan pakan ternak dan umpan pancing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com