SRAGEN, KOMPAS.com - Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap suami istri terduga teroris di Desa Jati, Kecamatan Masar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (16/10/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com, pasutri yang ditangkap berinisial AA dan NV. Keduanya merupakan warga RT 008, Desa Jati, Masaran.
Keduanya ditangkap di tempat berbeda. AA ditangkap di bengkel Pasar Masaran saat membeli suku cadang sepeda motor. Sedangkan istrinya, NV ditangkap di rumah.
Baca juga: Geledah 2 Rumah Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Amankan Buku Jihad
Tetangga dekat AA, Lita (37) mengaku tak menyangka AA dan istrinya terlibat dalam jaringan terorisme.
Menurutnya, AA dan istrinya dikenal sebagai warga pada umumnya. Setiap bertemu dengan warga lain saling menyapa.
"Orangnya biasa-biasa saja. Jadi, saya kaget. Baru pulang jemput anak sekolah di sini ada ramai-ramai (penangkapan)," kata Lita yang rumahnya berhadapan dengan rumah terduga teroris AA di Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Rabu.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi, AA ditangkap saat membeli suku cadang sepeda motor di bengkel. Sedangkan istrinya diciduk di rumah.
"Suaminya dulu yang ditangkap di bengkel. Kemudian istrinya ditangkap di rumah," terangnya.
Secara terpisah, pemilik bengkel Pasar Masaran, Yuni mengaku menyaksikan penangkapan terduga teroris AA di bengkelnya. Penangkapan tersebut dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurut dia, ada sekitar 20 orang polisi berpakaian preman masuk ke bengkelnya untuk menangkap AA.
"Prosesnya (penangkapan) cepat banget. Penangkapannya jam 1 siang. Saya kira gojekan. Ternyata beneran ditangkap," ujar dia.
Menurut Yuni, AA ditangkap saat keluar bengkel usai membeli knalpot.
"Keluar dari bengkel langsung dibekuk. Kepalanya ditutup dan dimasukkan ke mobil," kata dia.
Kasubag Humas Polres Sragen AKP Agus Jumadi membenarkan adanya penangkapan terhadap terduga teroris pasutri di Masaran.
Terkait penangkapan itu, pihaknya tidak dapat menyampaikan lebih detail karena itu kewenangan Densus 88.
"Polres hanya diminta untuk membantu pengamanan. Untuk lain-lainnya langsung sama Mabes," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.