Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Tusuk Istri di Denpasar hingga Tewas karena Cemburu

Kompas.com - 16/10/2019, 17:23 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Khairina

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian Resor Kota Denpasar mengonfirmasi bahwa antara korban dan pelaku penusukan di Pasar Kreneng, Denpasar adalah suami istri.

Motif kasus penusukan tersebut rupanya adalah cemburu.

Pelaku Rudianto (38) menusuk istrinya sendiri, Halimah (27) di Pasar Kreneng, pada Selasa (15/10/2019) malam.

Baca juga: Korban Penusukan di Pasar Kreneng Denpasar Meninggal Dunia

Kepala Polresta Denpasar, Kombes Ruddi Setiawan mengatakan, sang suami tega menusuk istrinya karena cemburu.

Kecemburuan tersebut karena istrinya menjalin hubungan dengan pria lain.

"Ya, cemburu," kata Ruddi di Denpasar, Rabu (16/10/2019) sore.

Ruddi juga mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, penusukan tersebut sudah direncanakan.

Istrinya dibuntuti kemudian ditusuk di bagian punggung sebanyak tiga kali.

Luka tusuk tersebut membuat korban meninggal dunia di RSUP Sanglah, Denpasar.

Namun, Ruddi belum membeberkan bagaimana kronologi pembunuhan tersebut.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan proses. Nanti ada proses pengembangan," kata Ruddi.

Baca juga: Suami Tusuk Istri di Pasar Kreneng Denpasar Bali

Sebelumnya, Rudianto (38) diamankan polisi setelah menusuk Halimah (27) di Pasar Kreneng, tepatnya di depan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISPOL) Wira Bhakti, Denpasar, pada Selasa malam.

Dari keterangan Abdillah (35), saksi mata di lokasi kejadian, pelaku dan istrinya sempat berdebat di depan STISPOL tersebut.

Namun, tiba-tiba pelaku menghujamkan pisau ke punggung korban hingga tersungkur.

"Tadi saya lihat debat kecil keduanya. Tapi tiba-tiba ditusuk," kata Abdillah, Selasa malam.

Setelah kejadian, warga kemudian berdatangan untuk menolong korban. Tak lama korban dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar untuk mendapat perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com