Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Gunung Arjuno-Welirang Diduga karena Ulah Pemburu Liar

Kompas.com - 16/10/2019, 16:35 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kebakaran hutan di sejumlah titik di Gunung Arjuno-Welirang, Jawa Timur yang terjadi sejak seminggu yang lalu diduga disebabkan oleh aktivitas perburuan liar.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bhakti Jati Permana.

"Info dari Tahura, karena aktivitas perburuan liar. Tapi, lebih baik bisa konfirmasi ke Tahura," kata Bhakti, kepada Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

Diketahui, hutan di kawasan Gunung Arjuno-Welirang berada di dalam pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo.

Baca juga: Cuaca Buruk, Water Bombing Kebakaran Hutan Gunung Arjuno-Welirang Batal

 

Kawasan itu meliputi Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto. Kawasan hutan itu menyimpan populasi rusa yang kerap jadi incaran perburuan liar.

Water bombing ditunda

Sementara itu, cuaca di kawasan Gunung Arjuno-Welirang sedang mendung. Rencana water bombing untuk membasahi area terbakar akhirnya ditunda.

"Saat ini, di lokasi Gunung Arjuno cuaca mendung atau berkabut. Sehingga pelaksanaan water bombing masih ditunda, menunggu cuaca baik," kata dia.

Sebelumnya, pada Selasa (15/10/2019) kemarin, water bombing juga gagal dilakukan akibat cuaca. Saat itu, sebagian kawasan di Gunung Arjuno diguyur hujan.

"Alhamdulillah kemarin sekitaran Gunung Arjuno wilayah Lawang-Purwodadi (bagian) atas hujan," kata Bhakti.

Sebenarnya, kebakaran hutan sudah terkendali. Begitu juga dengan kebakaran hutan yang berada di daerah Pasuruan.

Water bombing dikerahkan untuk memastikan tidak ada bara yang masih menyala yang berpotensi menyebabkan kebakaran lanjutan.

Baca juga: Hutan Gunung Arjuno Kembali Terbakar

"Untuk kebakaran di area Tahura R Soerjo yang masuk wilayah administrasi Pemkab Pasuruan, update saat ini titik api sudah turun drastis. Tidak terpantau asap kebakaran. Tapi tetap akan dilakukan water bombing ke titik-titik kebakaran tersebut, sebagai upaya pembasahan atau penyiraman agar tidak muncul kebakaran lagi," kata dia.

Sampai sejauh ini, kebakaran hutan yang masuk daerah Pasuruan mencapai sekitar 600 hektar lahan.

Di daerah Pasuruan, kebakaran hutan melanda Blok Sawahan dan Blok Gumandar Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen.

Kebakaran hutan juga berada di daerah Kabupaten Malang, yakni di Blok Curah Sriti, Blok Pusung Lembu dan Blok Candi Teleh Kecamatan Singosari serta kawasan pegunungan Anjasmoro, Kabupaten Mojokerto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com