Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascakerusuhan, Aktivitas Sekolah di Wamena Mulai Berangsur Pulih

Kompas.com - 16/10/2019, 10:36 WIB
Dhias Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAYAWIJAYA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kabudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi beberapa sekolah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang terdampak kerusuhan pada 23 September lalu.

Rabu (16/10/2019) pagi, Muhadjir mendatangi SMP YPPK Wamena, SMPN 1 Wamena dan SMAN 1 Wamena.

Kepala SMPN 1 Wamena, Yemima Kopeuw kepala Muhadjir menyebut total siswa di sekolah tersebut adalah 1.097 anak, tapi sejak kerusuhan baru sebagian kecil yang telah kembali bersekolah.

"Hari ini yang masuk 241 anak. Aktifitas sekolah mulai berjalan sejak 7 Oktober, paling banyak siswa datang pada 9 Oktober, sekitar 300 anak," ujar Yemima.

Baca juga: Mendikbud Pastikan Proses Belajar di Wamena Telah Kembali Normal

Siswa masih trauma amukan massa

Yemima mengakui hingga kini sekolah belum dapat menerapkan jam belajar secara penuh karena faktor psikologis siswa.

Menurut dia masih banyak siswanya yang merasa trauma karena merasakan langsung amukan massa yang masuk ke SMPN 1 Waena.

"Sampai sekarang kita masih belajar sambil bermain. Belum bisa lakukan pembelajaran penuh karena siswa masih trauma," kata Yemima. 

"Saat kejadian sedang ulangan, massa tiba-toba masuk ke kelas dan memaksa siswa keluar," tutur Yemima.

Baca juga: Temui Para Guru di Wamena, Mendikbud Jamin Keamanan

Di SMPN 1 Waena, total ada 54 guru, namun baru 24 guru yang datang ke sekolah.

"Yang tidak hadir masih menenangkan diri keluar Wamena," ucap Yemima.

Hal serupa juga ditemui di SMAN 1 Wamena. Dari total 900 siswa, yang sudah terdaftar ulang sejak kerusuhan adalah 370 siswa.

Aktifitas belajar di sekolah itu pun belum normal karena banyak siswa masih trauma. Bahkan di kelas tertentu, jumlah siswa yang hadir hanya dua orang.

Kemudian di SMP YPPK Wamena, dari total 318 siswa, yang masuk sekolah baru mencapai 50 anak.

Baca juga: Mendikbud: Ada Ketimpangan Pendidikan di Wamena dan Nduga Dibandingkan Daerah Lain

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com