Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Poin Kasus Meninggalnya Aktivis Walhi Golfrid untuk Polda Sumut

Kompas.com - 16/10/2019, 10:31 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Meninggalnya koordinator kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Utara (Walhi Sumut), Golfrid Siregar masih menyisakan misteri. 

Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan mengatakan, sepanjang pengungkapan kasus kematian Golfrid pihaknya mengapresiasi kerja kepolisian.

Namun, ada beberapa hal yang menurutnya masih harus dilakukan.

Pertama, hingga hari ini pihak keluarga belum menerima hasil visum dan otopsi dari kepolisian.

Baca juga: Menelusuri Kematian Janggal Golfrid Siregar Sang Ativis

 

Sehingga, menurutnya, dalam hal ini sama-sama belum dapat membuat analisis.

"Yang kemarin itu hanya analisis sementara oleh Polda, bahwa ada fakta-fakta yang ditemukan," katanya kepada wartawan saat konferensi pers di Medan, Selasa (15/10/2019)

Kedua, Polda terlalu cepat menyimpulkan bahwa korban mengalami kecelakaan tunggal (laka tunggal).

Sementara saksi-saksi yang diperiksa adalah saksi yang melihat korban terkapar. Bukan sebelum kejadian.

Baca juga: Soal Kematian Aktivis Walhi Golfrid Siregar, Keterangan Polisi Dinilai Rancu

Ketiga, penyelidikan polisi masih konsentrasi pada pasca kejadian bahwa ada yang tergeletak di underpass.

Sedangkan rangkaian kejadian mulai dari keluar dari Jalan Bajak hingga ke TKP di Underpass Titi Kuning, menurutnya masih kabur.

"Sebelumnya, dari jam sebelas (malam) di rumah bapak udanya, sampai ke TKP, belum ada cerita yang bisa dianalisis bersama," katanya.

Baca juga: Kuasa Hukum Walhi Tewas karena Kecelakaan Tunggal, Ini Penjelasan Polisi

 

Masih menimbulkan tanda tanya

Polda, kata dia, baru hanya menyampaikan fakta-fakta saja. Dengan demikian, menurutnya masih menimbulkan pertanyaan.

Menurutnya, rekaman CCTV dari Jalan Bajak hingga ke Underpass belum ada dibuka kepolisian.

Semestinya, lanjut dia, demi transparansi meskipun gambar rekaman kabur atau tidak sampai ke jalan, sebaiknya disampaikan ke publik.

Polisi dalam jumpa pers kasus kematian Golfrid pada Jumat (11/10) menurut Walhi hanya sekadar menyampaikan potongan fakta.

Ridho Rejeki Pandiangan, dari DPC Peradi Medan dalam mengungkap kasus ini, pihaknya dilibatkan.

Baca juga: Diduga Dibunuh, Kuasa Hukum Walhi Tangani Kasus Perizinan Pembukaan Kawasan Hutan untuk PLTA dan Pembalakan Liar

 

"Bagaimana bisa bersama-sama dalam proses mengungkap fakta, kita dilibatkan juga," katanya.

Pihaknya berharap kepolisian tidak hanya mencari rekaman CCTV melainkan mengecek apakah ada di handphone korban ditemukan komunikasi yang bersifat negatif yang bisa menjadi petunjuk.

"Dari pihak keluarga pun sampai sekarang juga belum mendapatkan hasil visum atau autopsi. Kita masih menunggu," katanya.

Baca juga: Usut Kematian Kuasa Hukum Walhi Sumut, Kapolda Bentuk Tim Khusus

Diduga meninggal akibat kecelakaan tunggal

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andriyanto (kiri) dan Kasatlantas Polrestabes Medan, AKBP Juliani Prihartini memeriksa kerusakan (goresan) pada kendaraan Golfrid Siregar yang pada tanggal 3 Oktober 2019 tergeletak di dekatnya. Kondisi luka pada diri Golfrid, goresan pada kendaraan di sebelah kanan dan juga temuan cairan alkohon pada lambung korban. Agus menyebut Golfrid merupakan korban kecelakaan tunggal.KOMPAS.COM/DEWANTORO Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andriyanto (kiri) dan Kasatlantas Polrestabes Medan, AKBP Juliani Prihartini memeriksa kerusakan (goresan) pada kendaraan Golfrid Siregar yang pada tanggal 3 Oktober 2019 tergeletak di dekatnya. Kondisi luka pada diri Golfrid, goresan pada kendaraan di sebelah kanan dan juga temuan cairan alkohon pada lambung korban. Agus menyebut Golfrid merupakan korban kecelakaan tunggal.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto bersama jajarannya pada Jumat siang (11/10/2019) menggelar konferensi pers terkait hasil temuan pengungkapan kasus kematian Golfrid Siregar.

Menurut Agus, dalam pengungkapan kasus Golfrid, Polda Sumut telah membentuk tim khusus dari Direktorat Reserse Kriminal Umum, Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut, Polrestabes Medan dan Polsek Deli Tua.

"Itu penanganan dari Reksrim, Lantas Labfor sudah dilakukan. Ini seperti puzzle. Dugaan sudah sementara , dugaan keras karena lakatunggal," katanya.

Polisi sudah menangkap tiga orang pelaku, yakni Kempes, Feri dan Wandes, yang diduga mencuri barang-barang milik korban.

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Otopsi Jenazah Aktivis Walhi

 

Labfor Medan juga mengungkap adanya cairan alkohol di lambung Golfrid.

Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Medan, AKBP JUliani Prihartini menyebut sepertinya ada benturan sepeda motor yang sisi sebelah kanan menghantam trotoar. 

Sehingga, mengakibatkan korban tidak stabil dan jatuh karena kendaraan di sebelah kiri tidak ada tanda-tanda benturan ataupun gesekan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com