Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris AK dari Sukoharjo Dikenal Jarang Bergaul dan Tertutup

Kompas.com - 16/10/2019, 08:18 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Terduga teroris AK (31) yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (15/10/2019) dikenal warga sekitar jarang bergaul dan tertutup.

"Memang orangnya itu tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat," ungkap Ketua RT 001 Desa Mayang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sri Widodo (49), Selasa.

AK sudah sekitar dua bulan tinggal di indekos  'Serongan Permai' Gang Nakula Jalan Mangesti Raya Serongan RT 001, RW 002, Desa Mayang, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.

AK menempati kamar nomor 5 bersama dengan istri dan anaknya. Selama tinggal di indekos tersebut AK jarang bermasyarakat. Dan tidak diketahui apa pekerjaannya.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris di Malang

Diminta kumpulkan KTP

Sri Widodo mengatakan pernah meminta AK untuk mengumpulkan fotokopi identitas diri berupa KTP maupun KK. Tapi AK belum mengumpulkannya hingga sekarang.

"Tahu-tahu ada penggeledahan di kamar kost AK. Saya sebenarnya sudah lama meminta dia untuk mengumpulkan fotokopi identitas diri," terang dia.

Sejak awal pertama menempati indekos tersebut, Sri Widodo mengaku sudah merasakan keanehan pada diri AK. Setiap bertemu warga AK tidak pernah menyapa.

"Pekerjaannya apa saya juga tidak tahu. Tidak seperti orang pada umumnya. Bekerja pulang jam 4 sore, tidak. Orangnya bebas seperti tidak bekerja," terang dia.

Seperti diberitakan, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah sebuah indekos 'Serongan Permai' Gang Nakula Jalan Mangesti Raya Serongan RT 001, RW 002, Desa Mayang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (15/10/2019).

Penggeledahan itu merupakan buntut dari penangkapan seorang terduga teroris berinisial AK (31) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa pagi.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris di Malang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com