AMBON, KOMPAS.com - Ribuan pengungsi korban gempa yang saat ini mengungsi di perbukitan hutan Dusun Tahola, Desa Passo, Kecamatan Baguala, Ambon, mengeluhkan minimnya bantuan pemerintah di lokasi pengungsian.
Para pengungsi mengaku meski sudah lebih dari dua pekan mengungsi di lokasi tersebut, mereka baru sekali mendapatkan bantuan, itu pun hanya mi instan dan air mineral.
Para pengungsi juga mengaku sangat kecewa karena pemerintah Kota Ambon maupun para wakil rakyat yang berasal dari daerah pemilihan Baguala seolah mengabaikan mereka.
Mereka seperti tidak dianggap, padahal sedang berada dalam kesusahan.
“Pejabat pemerintah Kota Ambon tidak pernah ke sini, tidak tahu kenapa. Anggota DPRD juga sama, mereka kalau butuh suara kita mereka datang seperti mau mengemis, tapi kalau kita sedang susah mereka menghilang,” kata Eddy Wattimena salah satu pengungsi kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi pengungsian tersebut, Selasa (15/10/2019).
Baca juga: Pengungsi Gempa Maluku Bisa Kembali Berobat Gratis di RS Darurat
Eddy mengatakan, ribuan pengungsi yang ada di perbukitan dusun tersebut selama ini tidak pernah diperhatikan pemerintah.
“Di tempat lain MCK dan air bersih disediakan pemerintah, kita di sini tidak. Jadi kita ini seperti anak tiri saja,” ujar Eddy kesal.
Senada dengan Eddy, warga lainnya Ulis menilai anggota DPRD provinsi maupun Kota Ambon selama ini hanya mendatangi mereka saat membutuhkan suara di pileg.
Namun, saat warga sedang kesulitan tak satu pun dari mereka yang mau mengunjungi lokasi pengungsian, apalagi datang membawa bantuan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.