Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah RS, Siswa SD 2 Tahun Depresi karena Dibully, Kini Bangkit untuk Bahagiakan Orangtua

Kompas.com - 16/10/2019, 06:30 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - RS, siswa SD asal Grobogan, Jawa Tengah, sesekali tampak tersenyum.

Wajahnya terlihat ceria usai ditemani ibunya mendatangi dokter psikater RSUD dr Soedjati Purwodadi, Senin (14/10/2019).

Siapa sangka, bocah ini merupakan korban bullying

Selama dua tahun RS mengalami depresi berat. Ia murung dan menutup diri dari pergaulan.

Namun kini, keceriaan kembali muncul di wajah RS.

Meski hanya berbicara sedikit, RS menyampaikan keinginanya untuk membahagiakan orangtuanya.

"Iya saya mau sekolah lagi, mau umrahkan ibu kalau besar nanti. Sayang sama ibu," tutur RS di kantor Swatantra DP3AKB Kabupaten Grobogan, usai menjalani pemeriksaan di rumah sakit, Senin (15/10/2019).

Baca juga: RS, Pelajar SD Korban Bullying, Kini Bisa Tersenyum dan Berniat Umrahkan Ibu

Sesekali ia melempar senyum kepada siapapun yang mendukungnya untuk kembali bersekolah.

"Enggak usah takut dik," kata seorang pegawai DP3AKB Kabupaten Grobogan yang ikut menerima kedatangan RS beserta kedua orangtuanya.

"Segera sekolah ya dik, biar nanti jadi orang yang membanggakan bagi orangtua. Kan katanya mau umrahkan ibunya, jadi harus sekolah," ujat pegawai lainnya

RS pun tak menjawab secara lisan, ia hanya menjawab dengan bahas tubuh dengan cara tersenyum dan mengangguk berkali-kali.

Pengobatan

Cukup sulit membuat RS kembali tersenyum.

Depresi yang begitu berat membuat RS enggan berbicara, murung, dan menutup diri.

Namun, orangtua RS tak patah arang. Untuk menghilangkan trauma efek bullying, RS kini menjalani pengobatan di rumah sakit.

Seluruh biaya ditanggung Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Grobogan.

Orang tua RS, Kasnawi (54) dan Masrikah (49) mengaku senang dengan apa yang dilakukan pemerintah.

Terlebih saat ini RS sudah banyak kemajuan.

Mereka berharap putra bungsu dari lima bersaudara itu bisa segera pulih kesehatan mentalnya.

"Sedih melihat kondisi anak kami usai dibully. Semoga anak kami bisa kembali seperti semula. Aktif bersekolah dan mengaji. Alhamdulillah ada perhatian dari pemerintah," tutur Masrikah.

Sementara Kasnawi berharap semua pihak memberikan dukungan mental terhadap RS. Sehingga, kesehatan mental RS bisa sembuh total.

Akibat trauma yang dialami RS, Kasnawi yang khawatir kemudian memutuskan untuk lebih banyak meluangkan waktu di rumah mendampingi RS.

"Semoga saja anak saya cepat sembuh mentalnya, biar saya bisa bekerja menjadi buruh bangunan, mencari uang ke luar kota," ujar dia.

Baca juga: Soal Dugaan Bullying Pelajar SD di Grobogan, Ini Komentar Ganjar

Diberitakan sebelumnya, RS, seorang pelajar SD Negeri di wilayah Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengalami depresi berat setelah menjadi korban perundungan (bullying) oleh beberapa teman sebangkunya.

Siswa kelas 6 SD tersebut dibully baik verbal dan fisik mulai sejak kelas 4 SD atau selama dua tahun ini.

Sejak saat itu kondisi psikis bocah berusia 12 tahun itu mulai tak stabil. Ia lebih memilih berdiam diri di rumah. (Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com