RS pun tak menjawab secara lisan, ia hanya menjawab dengan bahas tubuh dengan cara tersenyum dan mengangguk berkali-kali.
Pengobatan
Cukup sulit membuat RS kembali tersenyum.
Depresi yang begitu berat membuat RS enggan berbicara, murung, dan menutup diri.
Namun, orangtua RS tak patah arang. Untuk menghilangkan trauma efek bullying, RS kini menjalani pengobatan di rumah sakit.
Seluruh biaya ditanggung Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Grobogan.
Orang tua RS, Kasnawi (54) dan Masrikah (49) mengaku senang dengan apa yang dilakukan pemerintah.
Terlebih saat ini RS sudah banyak kemajuan.
Mereka berharap putra bungsu dari lima bersaudara itu bisa segera pulih kesehatan mentalnya.
"Sedih melihat kondisi anak kami usai dibully. Semoga anak kami bisa kembali seperti semula. Aktif bersekolah dan mengaji. Alhamdulillah ada perhatian dari pemerintah," tutur Masrikah.
Sementara Kasnawi berharap semua pihak memberikan dukungan mental terhadap RS. Sehingga, kesehatan mental RS bisa sembuh total.