Kompas.com - 15/10/2019, 20:45 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Pejabat Kementerian Dalam Negeri menilai Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mampu memajukan Kota Semarang.

Plt. Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik, mengatakan kemajuan Kota Semarang dicapai lewat konsep pembangunan “Bergerak Bersama.”

Saat penjurian program Indonesia Visionary Leader bertema “Memacu Visi Menuju Kedigdayaan Investasi”, Akmal dan panelis lainnya mengapresiasi kinerja Hendrar.

“Lewat konsep bergerak bersama ini Kota Semarang menjadi lebih maju. Untuk itu saya dukung Pak Hendi maju terus jadi wali kota,” ujar Akmal dalam pernyataan tertulis, Selasa (15/10/2019).

Baca juga: Wali Kota Hendi: Dengan Smart City Semarang Sukses Hadapi 2 Tantangan Besar

Kinerja Hendrar bisa dilihat dari perubahan fisik Kota Semarang yang semula jumlah jalan rusak mencapai 54 persen, jumlah investasi hanya Rp 0,9 triliun, wilayah rawan banjir sebesar 41 persen, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggal dibanding kota lainnya yang hanya berada di angka 77,58 kini angka tersebut melonjak ke atas.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi Kota Semarang meningkat di angka 6,52 persen, pertumbuhan investasi meningkat menjadi Rp 27,5 triliun, angka kemiskinan menurun menjadi 4,15 persen, luas wilayah kumuh menurun menjadi 112 hektar, wilayah rawan banjir menurun menjadi 17,4 persen, serta kondisi jalan rusak menurun menjadi 10,5 persen.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sedang meninjau Kampung Pelangi, di Kelurahan Randusari, Kota SemarangDOK. Istimewa Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sedang meninjau Kampung Pelangi, di Kelurahan Randusari, Kota Semarang

“Tidak ada pimpinan daerah yang tidak menginginkan kotanya maju, masyarakatnya nyaman, produktivitasnya semakin bagus, statistik dan angka pertumbuhan semakin naik,” ujar Hendi, begitu ia biasa disapa.

Ia menyadari, APBD Kota Semarang paling rendah dibandingkan kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Denpasar, dan Bandung.

Apalagi, kinerja sumber daya manusia (SDM Pemerintah Kota Semarang juga belum optimal.

Untuk itu, Hendir menginisiasi sebuah konsep pembangunan “Bergerak Bersama” yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses pembangunan kota.

“Pemerintah tentu bisa melakukan ini semua, namun memerlukan waktu yang lama. Untuk itu perlu keterlibatan semua lini, baik pemerintah, pengusaha, masyarakat dengan segala ketokohannya, serta rekan-rekan media,” ujarnya.

Program unggulan

Konsep itu diimplementasikan melalui program stimulan kampung tematik serta normalisasi sejumlah sungai yang mampu mengubah wajah wilayah kumuh secara signifikan.

“Seperti normalisasi kali Semarang yang membawa pemukiman kumuh di sekitarnya menjadi sangat apik, normalisasi Sungai Tenggang, hingga perubahan wajah sejumlah kampung melalui partisipasi warga melalui program kampung tematik,” katanya.

Tak hanya itu, Hendi memberi perhatian kepada sektor UMKM dengan menyediakan program kredit dengan bunga terkecil se-Indonesia yang disebut dengan Kredit Wibawa.

Menurut dia, sektor usaha kecil merupakan jantung nadi dari perekonomian Kota Semarang yang perlu mendapat perhatian khusus.

Kemajuan Kota Semarang juga dapat dilihat dari partisipasi masyarakat, seperti pelaporan kondisi kota melalui sistem lapor dan call center, serta masukan dari seluruh masyarakat termasuk kaum difabel.

Wajah baru Kawasan Kota Lama di Kota SemarangDOK. Istimewa Wajah baru Kawasan Kota Lama di Kota Semarang

Akmal menilai Hendi juga berhasil merevitalisasi kawasan bersejarah yang juga menjadi salah satu potensi wisata di Kota Semarang, Kota Lama.

“Ditambah lagi ia berhasil melakukan pembangunan kembali kawasan Pasar Johar dan Kampung Melayu Semarang,” katanya.

Sebagai informasi, visi Kota Semarang 2016-2021 yaitu Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa yang hebat menuju masyarakat sejahtera.

Untuk itu, Pemerintah Kota Semarang memprioritaskan sektor agrikultur dengan adanya 52 persen area hijau di Semarang, sektor manufaktur karena memiliki 9 area industri, serta sektor pariwisata melalui keragaman budaya yang dimiliki.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com