Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2019, 17:57 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Presiden Jokowi rencana mengunjungi calon ibu kota negara Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di Kalimantan Timur.

Rencana tersebut disampaikan Jokowi saat video conference bersama Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud usai peresmian tol langit atau proyek Palapa Ring, Senin (14/10/2019).

Abdul Gafur berencana menyopiri Presiden Jokowi selama berkunjung ke PPU, yang dijadwalkan awal November 2019 mendatang.

"Iya nanti saya sopiri Pak Presiden. Saya akan bawa Pak Presiden ke wilayah ibu kota negara, di Kecamatan Sepaku," ungkapnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (15/10/2019).

Baca juga: Sambut Ibu Kota Negara, Balikpapan Kirim ASN Belajar di Singapura

Abdul Gafur mengatakan sebagian besar infrastruktur jalan di kabupaten yang ia pimpin rusak. Ia akan menunjukkan jalan itu kepada Jokowi.

"Ya, banyak jalan-jalan rusak atau kurang baik. Nanti saya tunjukin Pak Presiden. Tapi enggak mungkin juga bawa presiden jalan jauh-jauh, kan pengawalan ketat," jelasnya.

Abdul Gafur mencontohkan jalan provinsi dari Pelabuhan Ferry Penajam ke Paser. Jalan itu, kata dia, sudah baik.

Akan tetapi, menurutnya, perlu ada perbaikan dan pelebaran dua jalur seperti di depan Kantor Bupati PPU. Sehingga lalu lintas pendukung ibu kota negara bisa lebih baik.

"Kalau perlu dibikin tiga lajur kanan kiri jadi enam lajur untuk dua jalur. Itu yang kita inginkan dari pelabuhan feri sampai Kabupaten Paser, karena akan padat lalu lintas kalau ibu kota pindah," ungkap dia.

Selain itu, jalur dari Bukit Bangkirai dan sekitarnya pun perlu ada perbaikan karena masih rusak. Belum lagi jalan-jalan desa rusak dan sempit. Perlu ada peningkatan.

Baca juga: Tak Dilibatkan Bahas Ibu Kota Negara, Wali Kota Balikpapan Bentuk Tim Khusus

Tak hanya jalan, Abdul Gafur juga ingin di Kabupaten PPU punya Syahbandar agar semua bongkar muat bisa melalui pintu di PPU. Itu agar bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).

"Sampai sekarang PAD kami hanya Rp 34 miliar setahun. Karena bongkar muat barang dilakukan di Balikpapan," kata Abdul Gafur.

Lebih jauh, di sektor kesehatan dan pendidikan pun PPU masih terbelakang.

"Kami baru punya satu rumah sakit tipe C. Kami ingin ada tipe A. Kalau ada orang sakit selalu dirujuk ke Balikpapan, atau Samarinda dan kota terdekat lain," kata dia.

Abdul Gafur mengatakan, seluruh masyarakat PPU menyambut baik pemindahan ibu kota negara dan merindukan kunjungan Jokowi ke daerahnya pascapenetapan wilayah PPU dan sebagian wilayah Kutai Kartanegara sebagai ibu kota negara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com