Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Tangkap Pasangan Suami Istri di Semarang

Kompas.com - 15/10/2019, 15:52 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tim Densus 88 menangkap dua warga Gunung Pati, Semarang, Selasa (15/10/2019) pagi.

Dua warga tersebut tinggal di rumah kontrakan di Kampung Kepoh, RT 001 RW 004, Nongkosawit, Gunungpati. Mereka adalah pasangan suami istri berinisial AM (44) dan MH (44).

Warga Kampung Kepoh, Fadoli, mengaku mengetahui penangkapan tersebut sekitar pukul 07.00-09.00 WIB.

Saat itu, di tempat kejadian banyak mobil yang mendatangi rumah kontrakan lalu melakukan penggerebekan.

Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Mewah dan Kontrakan di Bandung

"Waktu diamankan, warga enggak ada yang boleh mendekat. Tapi, karena rumah saya berada di depannya persis, jadi tahu pas yang laki-laki dibawa polisi," kata Fadoli, saat ditemui awak media.

Fadoli menuturkan, sosok AM memang mudah bergaul. AM tercatat berasal dari Dusun Jatipunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

Istri AM yang berinisial MH turut diamankan Densus 88 seusai mengantarkan anaknya berangkat sekolah.

"Jadi, pas suaminya dibawa polisi, istrinya yang baru datang nganter sekolah ternyata juga diamankan. Setahu saya, dia istri yang kedua, sehari-hari sering di rumah dan sesekali tampak keluar untuk membersihkan halaman rumah," ujar dia.

Sementara itu, Ketua RW 004 Kampung Kepoh Nongkosawit Hafidz mengungkapkan, MH dalam keseharian cenderung tertutup sejak mengontrak rumah tersebut bersama AM tiga tahun terakhir.

MH merupakan warga pindahan dari Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, untuk mengikuti suami yang jadi pemborong di Semarang.

"Yang laki-laki setiap hari jadi pemborong. Perempuannya sangat tertutup. Hampir tiga tahun mereka tinggal di sini," ujar dia.

Kendati demikian, dia mengaku perilaku MH agak janggal karena tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar, termasuk tak pernah ikut kegiatan perkumpulan dengan ibu-ibu kampung.

Baca juga: Tim Densus 88 Antiteror Sita Amunisi dan Bahan Peledak dari Satu Terduga Teroris

"Saat ditangkap, kan dia habis nganter anaknya sekolah. Nasib anaknya sendiri saya kurang tahu. Mungkin ditahan di sekolahnya dulu biar tidak kaget dengan kejadian ini. Soalnya kedua anaknya masih kecil, yang sulung laki-laki baru kelas dua SD, satunya perempuan baru kelas satu SD," ujar dia.

Dari hasil penggerebekan itu, tim Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya sebuah samurai, dua buku jihad, laptop, sebuah scanner, sebuah KTP, ATM, empat ponsel, hingga beberapa lembar buku catatan. 


Saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait penangkapan tersebut apakah ada kaitannya dengan jaringan terorisme atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com