Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuki Musim Penghujan, Warga Diimbau Waspadai Lahar Dingin Erupsi Gunung Merapi

Kompas.com - 15/10/2019, 14:36 WIB
Agie Permadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gunung Merapi meletus dengan kolom setinggi kurang lebih 3.000 meter dari puncak atau sekitar 5.976 mdpl, Senin (14/10/2019), sekira pukul 16.31 WIB.

Kondisi saat ini, aktivitas erupsi efusif masih terjadi, mengeluarkan lava yang membentuk kubah di puncak di daerah kawah gunung dan sebagian berguguran.

"Aktivitasnya sampai saat ini masih efusif dengan mengeluarkan magma tapi dengan laju rendah jadi kondisi lava di atas masih sekitar 468.000 m2. Jadi masih kecil," kata Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, di kantor PVMBG Kota Bandung, Selasa (15/10/2019).

Baca juga: Sejak Berstatus Waspada, Letusan Gunung Merapi Terjadi Dua Kali

Masyarakat di sekitar Kali Gendol harus mewaspadai lahar dingin saat memasuki musim penghujan.

Guguran lava dan awan panas di pinggiran kawah Gunung Merapi masih belum stabil dan bisa masuk ke hulu Kali Gendol.

"Di pinggiran itu yang tidak stabil dan gugur di dalam kali gendol. Jadi di hulu kali gendol inilah yang diisi material hasil guguran lava maupun awan panas," kata Kasbani.

"Ini juga harus diwaspadai selain abu tadi. Karena jelang musim penghujan, tentunya produk-produk ini bisa men-trigger adanya lahar hujan di sekitar kali gendol," ujar Kasbani menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, letusan Gunung Merapi Senin (14/10/2019) sekira pukul 16.31 WIB, terekam di seismogram dengan durasi 270 detik dan amplitudo 75 mm dan angin bertiup ke arah Barat Daya.

Baca juga: Kolom Letusan Gunung Merapi 3.000 Meter, Penerbangan Masih Aman

Rekomendasi jarak bahaya 3 km dari puncak. Di luar radius tersebut masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.

Namun, masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik yang bisa mencapai 25 km tergantung arah angin.

Seperti diketahui, sejak tanggal 21 Mei 2018, Gunung Merapi berada pada status waspada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com