Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kabut Asap Ekstrem di Palembang, Dirikan Rumah Singgah hingga 500 Sekolah Diliburkan

Kompas.com - 15/10/2019, 14:00 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Selain mendirikan rumah singgah, Pemprov Sumsel juga menyediakan layanan medis darurat melalui call center 119.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Nasrun Umar mengatakan, di dalam rumah singgah tersebut sejumlah peralatan medis serta oksigen telah disiapkan.

Warga yang merasakan adanya keluhan akibat terpapar kabut asap diharapkan bisa mengecek kesehatan di rumah singgah.

"Ada air dan masker gratis yang disiapkan untuk warga. Jika ada penumpang yang sesak napas mendadak sebelum berangkat ke Bandara, bisa lebih dulu melakukan cek kesehatan," katanya.

Baca juga: Kabut Asap Ekstrem, Pemprov Sumsel Dirikan Rumah Singgah

5. Warga mulai keluhkan kabut asap

Kabut asap yang melanda Kota Palembang, mulai dikeluhkan warga, salah satunya Ami (43) warga gandus mengatakan, kabut asap yang terjadi hari (senin) ini merupakan yang terparah.

Diakui Ami, kondisi ini pernah dirasakannya pada 2015 lalu ketika kabut asap pekat menyelimuti Kota Palembang.

"Sebetulnya kami sudah merasakan satu bulan lebih kabut asap. Tapi hari ini terparah, abu kebakaran itu sampai masuk ke rumah. Anak saya juga merasakan sesak napas," kata Ami, kepada Kompas.com, Senin.

Hal senada dikatakan Ruasna Risi (55) warga Kecamatan Kemuning, Palembang yang mengatakan, ketika menjelang subuh, kabut asap terlihat sangat begitu pekat.

Kondisi ini, menurutnya, sangat parah dibandingkan beberapa waktu lalu.

"Sampai abunya diteras banyak. Napas benar-benar susah kalau di luar rumah. Kemarin tidak separah ini," katanya.

Ia pun berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk segera mengatasi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut.

"Kami juga ingin udara sehat, sudah lebih sebulan asap di Palembang ini," keluhnya.

Baca juga: Keluhan Warga Palembang soal Kabut Asap: Dada Sesak, Abu Sampai Masuk Rumah

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com