Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Sebentar Lagi Semarang Akan Miliki Trem

Kompas.com - 15/10/2019, 11:48 WIB
Riska Farasonalia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang bersama PT KAI (Persero) sepakat membangun moda transportasi massal berupa kereta dalam kota atau trem.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya telah membahas rencana itu bersama PT KAI, dimana PT KAI akan membantu jalur kereta api lokal.

Pemkot Semarang dan PT KAI juga telah menandatangani MoU terkait pengembangan transportasi berbasis kereta di Kota Semarang di kantor Wali Kota Semarang, Jumat (11/10/2019).

"Selama ini sudah kami diskusikan dan sudah melewati beberapa tahap. Kami wujudkan dengan penandatanganan MoU. PT KAI akan membangun jalur lokal berupa trem atau Autonomous Rail Transit (ART)," tutur pria yang akrab disapa Hendi, Senin (15/10/2019).

Baca juga: Di Belanda, Wakil Wali Kota Bogor Bahas Studi Kelayakan Trem

Kereta api dalam kota ini, kata Hendi, akan menjadi transportasi umum bagi masyarakat sekaligus untuk menunjang sektor pariwisata di Kota Semarang.

Moda transportasi ini pun nantinya akan dikemas dengan baik agar bisa menjadi salah satu pilihan moda transportasi bagi wisatawan.

"Sukses pariwisata kan ada tiga, aksesbilitas, akomodasi, dan atraksi. Ini masuk aksesbilitas, orang mau kemana-mana lebih mudah. Apalagi kalau trem atau ATR bisa didesain menarik, pasti orang berbondong-bondong," kata Hendi.

Untuk rute trem, ada beberapa alternatif pilihan, antara lain jalur Tawang - Jalan Pemuda - Simpanglima - Jalan MT Haryono - Tawang atau Jalan Pemuda - Jalan Imam Bonjol - Tawang, atau melalui jalur Bandara Ahmad Yani.

Menurut Hendi, selain pengembangan transportasi kereta api, penataan stasiun juga menjadi sebuah keharusan.

Apalagi, stasiun KAI di Kota Semarang umumnya merupakan cagar budaya, seperti Stasiun Tawang yang masuk dalam kawasan Kota Lama.

Baca juga: Soal Kelanjutan LRT, Pemkot Bogor Siap Datangkan Trem dari Belanda

Dia berharap rencana pembangunan trem ini dapat dipercepat.

"Eksekusi kami harap secepatnya. Semua tahapan harus diikuti sesuai prosedur, tapi percepatan saya rasa sangat memungkinkan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com