Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Siswa SMP Gantung Diri di Kupang, Tinggalkan Surat Wasiat hingga Tak Bisa Bunuh Ayahnya

Kompas.com - 15/10/2019, 11:03 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Senin (14/10/2019) warga Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, dihebohkan dengan ditemukannya YSS (14), salah satu pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tewas gantung diri di dalam rumahnya.

Mayat korban pertama kali ditemukan tetangganya bernama Kristofel Key (57) saat sedang memberi makan kambing yang diikat di depan rumah korban.

Polisi yang mendapat laporan adanya warga tewas gantung diri langsung mendatangi lokasi kejadian.

Sebelum ditemukan tewas gantung diri, YSS sempat meningalkan surat wasiat yang ditulis dibuku.

Dalam surat itu, YSS menulis dua tujuan hidup yang gagal dilakukannya, yaitu untuk bersekolah hingga tamat SMA dan membunuh ayah kandungnya Antonius Sinaga yang telah membunuh ibunya pada 2012 silam.

Diduga karena tak bisa membunuh ayahnya yang sudah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Penfui Kupang tersebut, YSS pun mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumah tempat tinggal mereka saat masih bersama kedua orangtua mereka.

Diketahui YSS bersama tiga orang saudaranya tinggal di rumah pamannya karena ibunya telah meninggal akibat dibunuh sang ayah tahun 2012 silam.

Menurut Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba, YSS selama ini menyimpan dendam terhadap ayahnya Antonius Sinaga, karena membunuh ibunya pada 2012 silam.

Usai kasus pembunuhan itu kata Saba, Antonius Sinaga pun mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Penfui Kupang.

 

Kronologi penemuan mayat

Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba mengatakan, jenazah YSS ditemukan di dalam rumahnya di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Pada saat ditemukan, jenazah YSS dalam posisi tergantung dengan menggunakam tali nilon warna biru, menggunakan pakaian kaos warna cokelat dan celana jins hitam.

Ia ditemukan pertama kali oleh tetangganya bernama Kristofel Key.

Saat itu, Kristofel sedang memberi makan kambingnya yang diikat di depan rumah milik YSS.

"Pada saat itu, saksi (Kristofel) mencium aroma busuk dan melihat banyak lalat di balik kaca rumah," kata Saba.

"Saksi lalu mengintip dari kaca jendela, dan pada saat melihat orang dalam posisi tergantung di dalam rumah." sambungnya.

Kristofel kemudian langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Tuak Daun Merah, yang tinggal dekat lokasi kejadian.

Polisi kemudian mengevakuasi jenasah YSS ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.

Baca juga: Ibu Dibunuh dan Ayah Dipenjara, Siswa SMP di Kupang Tewas Gantung Diri

 

Tinggalkan surat wasiat

Saba mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas gantung diri, YSS pelajar SMP di salah satu Kota Kupang ini sempat menulis surat wasiat di sebuah buku tulis.

" Surat wasiat itu ditujukan kepada Nahor L Takaeb, yang tak lain adalah paman YSS," ujarnya.

Dalam surat itu, lanjut Saba, YSS memberitahukan tujuan hidupnya yang gagal dilakukannya yaitu untuk bersekolah hingga tamat SMA.

Di dalam surat itu juga kata Saba, YSS meminta agar tidak dibuatkan syukuran atau acara apa pun.

"YSS juga meminta, agar mayatnya tidak usah dimasukan ke dalam peti, namun langsung saja dimasukan ke dalam lubang kubur saja," ungkapnya.

Baca juga: Siswa SMP di Kupang Nekat Gantung Diri dan Tinggalkan Surat Wasiat, Ini Isinya

 

Tak bisa bunuh ayah

Setelah melakukan penyelidikan, aparat kepolisian Polres Oebobo berhasil mengungkap penyebab YSS pelajar SMP yang ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya.

"Diduga korban melakukan bunuh diri, karena tidak dapat membunuh ayah kandungnya Antonius Sinaga," ungkapnya.

Menurut Saba, YSS selama ini menyimpan dendam terhadap ayahnya Antonius Sinaga, karena membunuh ibunya pada 2012 silam.

Usai kasus pembunuhan itu kata Saba, Antonius Sinaga pun mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Penfui Kupang.

Baca juga: Siswa SMP di Kupang Bunuh Diri Karena Tak Bisa Bunuh Ayahnya

 

Sakit hati karena ibu dibunuh ayah

Saba mengatakan, setelah ibunya dibunuh ayahnya pada 2012 silam, YSS bersama tiga orang saudaranya tinggal di rumah paman mereka di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo.

Sedangkan ayahnya Antonius Sinaga mendekam di penjara hingga saat ini.

Rumah tempat YSS gantung diri merupakan tempat tinggal mereka saat masih bersama kedua orangtua mereka.

"Saat ini rumah mereka (Tempat YSS gantung diri) tidak dihuni dan kosong," kata Saba.

Baca juga: Seorang Napi di Lapas Makassar Tewas Gantung Diri

Sumber: KOMPAS.com (Siginarus Marutho Bere)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com