Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Ejek dan Pukul, Siswa di Bantul Meninggal Dunia

Kompas.com - 15/10/2019, 10:55 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perkelahian anak di bawah umur di sebuah sekolah di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, menyebabkan seorang di antaranya meninggal dunia. Polisi masih memeriksa saksi.

Kapolsek Semon, Kompol Paimun menyatakan, korban meninggal berinisial R (12), warga Bantul, yang bersekolah di wilayah Kecamatan Sewon.

"Korban kemarin dibawa ke puskesmas dan dinyatakan meninggal," kata Paimun, saat ditemui di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Selasa (15/10/2019).

Baca juga: Ibu Dibunuh dan Ayah Dipenjara, Siswa SMP di Kupang Tewas Gantung Diri

Kejadian yang terjadi Senin (14/10/2019) kemarin, bermula dari saling ejek antara korban dan dua orang temannya yakni M dan H.

Korban mendatangi kedua temannya M dan H yang sedang main di halaman sekolah sekitar pukul 11.00 WIB. Sambil meledek, korban mendorong pelaku hingga terjatuh.

M yang terjatuh dan bangun langsung mengayunkan tangan tepat mengenai dada korban sebelah kanan. R langsung memegangi perutnya dan terjatuh, hingga muntah.

"Gojekan (becanda). Saling omong ayok gelud (berkelahi). Dan akhirnya memang betul diawali saling gojek itu kemudian dipukul kena di dada," ucap dia.

Korban sempat dibawa ke klinik sekolah, sebelum akhirnya dilarikan ke puskesmas.

"Diantar ke sana dalam perjalanan dia sudah menghembuskan nafas. Ternyata diperiksa di sana memang sudah kondisi nadinya sudah tidak bergerak. Meninggal dunia. Berkelahi di halaman sekolah," ujar dia.

Paimun mengatakan, melihat kejanggalan, pihak kepolisian langsung membawa ke RS Bhayangkara Yogyakarta untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Baca juga: Sopir Truk yang Tabrak Pemotor hingga Tewas Serahkan Diri ke Polisi

 

"Rusuknya (dipukul), berdampak di perut. Di sini keras (sambil memegang perut)," ucap dia.

Korban sendiri dimakamkan hari ini oleh pihak keluarga di makam Kecamatan Sewon. 

Paimun mengatakan, untuk tindak lanjut kasus tersebut pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi. Namun pihaknya belum menahan pelaku.

"Karena anak prosedurnya lain kan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com