Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan 4 Hari, Karhutla di Gunung Kanaga Bogor Akhirnya Padam

Kompas.com - 15/10/2019, 09:49 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Puluhan hektar lahan hutan di Gunung Kanaga, Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari, Bogor, Jawa Barat, hangus dilumat si jago merah.

Dalam seminggu titik api terus bermunculan yang mengakibatkan kebakaran bertubi-tubi. Beruntungnya, kobaran api tidak sampai ke pemukiman warga.

Insiden yang terjadi di malam hari itu sempat menyulitkan pemadaman karena titik api berada di bagian puncak gunung hingga sulit dijangkau.

Selama empat hari terakhir ini, wilayah Kabupaten Bogor diguyur hujan disertai angin.

Kobaran api pun perlahan-lahan padam, demikian pula udara di wilayah Bogor Timur itu mulai berangsur normal.

Baca juga: Sudah Seminggu, Karhutla di Gunung Kanaga Bogor Tak Juga Padam...

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, Ma’mur mengaku bersyukur berkat hujan personel Damkar bisa memadamkan titik api yang tidak bisa dijangkau.

"Alhamdulillah sudah bisa ditangani dan memang padam sendiri sejak hujan turun dan materielnya juga sudah tidak ada," ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2019).

Walaupun hujan, kata dia, pihaknya belum bisa menjamin wilayah Bogor Timur bebas akan adanya Karhutla.

Menurutnya, diperlukan hujan dalam waktu lama supaya lahan bambu dan ilalang itu bisa basah secara keseluruhan.

Ma'mur memperingatkan warga untuk tetap mewaspadai terjadinya kebakaran karena kondisi cuaca saat ini tidak menentu.

"Itu tidak bisa diprediksi karena kebakaran bisa saja dimusim hujan dan dimungkinkan bisa terjadi cuman tidak terlalu meluas, kemudian itu juga tergantung perilaku masyarakatnya," tutur dia.

"Bicara bencana itu tanggungjawab bersama mulai pemerintah, polisi, TNI, stakeholder dan termasuk dunia usaha (perusahaan) harus sama-sama menjaga alam ini untuk diperlihara bersama karena sumber kehidupan kita, itu kuncinya," sambung dia.

Baca juga: Water Bombing dan Hujan Buatan Tak Efektif, Ini Cara Baru BNPB Padamkan Karhutla

Hujan mulai turun

Dihubungi terpisah, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani mengakui sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor sudah mulai diguyur hujan dalam waktu singkat.

Dengan begitu bencana Karhutla di Bogor dipastikan sudah berakhir sejak kemarin. Namun hendaknya Pemkab Bogor harus tetap waspada melihat kondisi cuaca selanjutnya.

"Karhutla memang perlu diwaspadai tapi setidaknya hujan yang belum rutin itu juga sangat membantu pemadaman," ujarnya

Adam menjelaskan, untuk wilayah Bogor Timur pihaknya belum bisa menjamin akan terjadi kembali kebakaran. Ia meyakini, kebakaran bisa terjadi dari perilaku masyarakat sekitar seperti bakar sampah dan buang puntung rokok.

"Titik rawan kebakaran itu wilayahnya ada beberapa titik misal Jonggol. Tapi gini, kadang kebakaran juga ada yang memang disengaja buang puntung rokok, dan kalau memang untuk kebakaran memang terjadi cuman penyebabnya masih beragam dan BPBD juga tidak bisa memastikan sumbernya dari mana apakah kekeringan atau orang buang puntung rokok," bebernya.

Dia menjelaskan, wilayah Kabupaten Bogor bagian Timur, Barat, Utara dan Selatan masuk dalam kategori Zona Musim (ZOM) yakni terdapat perbedaan yang sangat jelas antara musim kemarau dan musim hujan.

Baca juga: 6 Fakta Terkini Gunung Merapi Semburkan Awan Panas, Akumulasi Gas hingga Hujan Abu Tipis

Peringatan BMKG

BMKG pun kata dia, telah mengingatkan pihak berwenang untuk tetap mewaspadai terjadinya kembali kebakaran karena bulan ini musim transisi yakni pancaroba dan kemarau masih berlangsung bulan November.

"Iya memang sudah musim penghujan tetapi untuk wilayah Timur seperti Cileungsi, Jonggol, Sukamakmur, Tanjungsari itu belum dan perkiraannya hujan rutin itu masuk bulan November itu menurut BMKG," terangnya.

Menurut Adam, jika mengacu pada kondisi cuaca dan udara di wilayah Kabupaten Bogor saat ini, maka bisa dikatakan perlu kewaspadaan terhadap status kebencanaan lainnya seperti longsor, banjir dan puting beliung.

Hanya saja sebut dia, semua itu dikembalikan lagi ke instansi teknis lainnya dalam menyikapi keadaan tersebut.

"Pancaroba itukan pertama longsoran angin puting beliung, longsoran itu biasanya malam sepertiga malam lah tapi tidak menutup kemungkinan juga diwaktu lain," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com