Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan 4 Hari, Karhutla di Gunung Kanaga Bogor Akhirnya Padam

Kompas.com - 15/10/2019, 09:49 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Adam menjelaskan, untuk wilayah Bogor Timur pihaknya belum bisa menjamin akan terjadi kembali kebakaran. Ia meyakini, kebakaran bisa terjadi dari perilaku masyarakat sekitar seperti bakar sampah dan buang puntung rokok.

"Titik rawan kebakaran itu wilayahnya ada beberapa titik misal Jonggol. Tapi gini, kadang kebakaran juga ada yang memang disengaja buang puntung rokok, dan kalau memang untuk kebakaran memang terjadi cuman penyebabnya masih beragam dan BPBD juga tidak bisa memastikan sumbernya dari mana apakah kekeringan atau orang buang puntung rokok," bebernya.

Dia menjelaskan, wilayah Kabupaten Bogor bagian Timur, Barat, Utara dan Selatan masuk dalam kategori Zona Musim (ZOM) yakni terdapat perbedaan yang sangat jelas antara musim kemarau dan musim hujan.

Baca juga: 6 Fakta Terkini Gunung Merapi Semburkan Awan Panas, Akumulasi Gas hingga Hujan Abu Tipis

Peringatan BMKG

BMKG pun kata dia, telah mengingatkan pihak berwenang untuk tetap mewaspadai terjadinya kembali kebakaran karena bulan ini musim transisi yakni pancaroba dan kemarau masih berlangsung bulan November.

"Iya memang sudah musim penghujan tetapi untuk wilayah Timur seperti Cileungsi, Jonggol, Sukamakmur, Tanjungsari itu belum dan perkiraannya hujan rutin itu masuk bulan November itu menurut BMKG," terangnya.

Menurut Adam, jika mengacu pada kondisi cuaca dan udara di wilayah Kabupaten Bogor saat ini, maka bisa dikatakan perlu kewaspadaan terhadap status kebencanaan lainnya seperti longsor, banjir dan puting beliung.

Hanya saja sebut dia, semua itu dikembalikan lagi ke instansi teknis lainnya dalam menyikapi keadaan tersebut.

"Pancaroba itukan pertama longsoran angin puting beliung, longsoran itu biasanya malam sepertiga malam lah tapi tidak menutup kemungkinan juga diwaktu lain," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com