Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS, Pelajar SD Korban Bullying, Kini Bisa Tersenyum dan Berniat Umrahkan Ibu

Kompas.com - 15/10/2019, 09:33 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Disarankan tetap bersekolah, ingin umrahkan ibu

Menurut Sutrisno, RS disarankan untuk tetap bersekolah melanjutkan studi di SDN 2 Wirosari.

Meski demikian, kata dia, pemerintah tetap akan memfasilitasi jika RS ingin pindah ke sekolah lain. 

"Kan sebentar lagi ujian akhir, jadi kami sarankan tetap di SDN 2 Wirosari," kata Sutrisno. 

"Tapi kalau mau pindah pemerintah akan memfasilitasi. Pak Sekda Grobogan sudah meminta Dinas Pendidikan untuk memfasilitasi." 

Setelah beberapa jam diperiksa oleh dokter bidang psikiater, RS yang ditemani kedua orangtuanya kemudian diantar kembali ke kantor Swatantra DP3AKB Kabupaten Grobogan.

Tak seperti sebelumnya, RS yang semula lebih memilih pasif, membisu, menutup diri di rumah, kini menjadi sedikit aktif.

Meski pelit berbicara, senyum sumringah RS nampak jelas terlihat dari wajahnya yang polos itu.

Baca juga: Bertahun-tahun, Pelajar SD di Tasikmalaya Ini Belajar Sambil Lesehan

"Iya saya mau sekolah lagi. Mau umrahkan ibu kalau besar nanti. Sayang sama ibu," tutur RS singkat.

Meski malu-malu, RS yang di duduk di samping kedua orangtuanya di ruang tunggu kantor Swatantra DP3AKB Kabupaten Grobogan itu berupaya tegar.

Sesekali ia melempar senyum kepada siapapun yang mendukungnya untuk kembali bersekolah.

"Enggak usah takut dik," kata seorang pegawai DP3AKB Kabupaten Grobogan yang ikut menerima kedatangan RS beserta kedua orangtuanya.

"Segera sekolah ya dik, biar nanti jadi orang yang membanggakan bagi orang tua. Kan katanya mau umrahkan ibunya, jadi harus sekolah." 

RS pun tak menjawab secara lisan, ia hanya merespons melalui bahasa tubuh dengan tersenyum serta mengangguk berkali-kali.

Baca juga: Kakak Hamili Adik Kandung, Berawal dari Curhat soal Bullying hingga Merasa Nyaman

Harapan orangtua

Orang tua RS, Kasnawi (54) dan Masrikah (49) mengaku senang dengan upaya gayung bersambut dari pemerintah tersebut.

Mereka hanya berharap putra bungsu dari lima bersaudara itu bisa segera pulih kesehatan mentalnya.

"Sedih melihat kondisi anak kami usai dibully. Semoga anak kami bisa kembali seperti semula. Aktif bersekolah dan mengaji. Alhamdulillah ada perhatian dari pemerintah," tutur Masrikah.

Sementara Kasnawi berharap semua pihak terkait sudi memberikan dukungan mental terhadap RS. Sehingga, kesehatan mental RS bisa sembuh total.

Akibat trauma yang dialami RS, Kasnawi yang khawatir kemudian memutuskan untuk lebih banyak meluangkan waktu di rumah mendampingi RS.

"Semoga saja anak saya cepat sembuh mentalnya, biar saya bisa bekerja menjadi buruh bangunan, mencari uang ke luar kota," pungkasnya.

Baca juga: Hendi: Tekan Kasus Bullying, Sekolah Harus Jadi Rumah Kedua Bagi Siswa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com