Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Unik, Cincin Kawin Meteorit dan Seserahan Sport Bra | Cerita Korban Selamat Kerusuhan Wamena

Kompas.com - 15/10/2019, 06:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pernikahan pasangan pengantin asal Purwokerto, Jawa Tengah, Satrio Hapsoro dan Karina Syahrudin, menjadi perbincangan masyarakat.

Gara-garanya, sejoli yang melangsungkan pernikahan, Minggu (6/10/2019) lalu ini ternyata hanya menghabiskan uang sekitar Rp 5,6 juta untuk pesta pernikahan.

Tak hanya itu, cincin kawin mereka berdua terbuat dari material batu meteorit.

Material tersebut dipilih karena lebih langka dibanding berlian dan lebih spesial untuk narasi pernikahan Rio dan Karin.

Sementara itu, berita tentang tiga personel TNI yang mendapat sanksi hukum dan dicopot dari jabatannya, masih saja menjadi sorotan pembaca di Kompas.com.

Ketiga istri TNI dinilai berujar secara tidak pantas di media sosial, terkait kasus penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.

Tak hanya itu, ketiga istri anggota TNI itu pun dilaporkan ke polisi karena dianggap melanggar UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Pernikahan Rio dan Karin sederhana, mas kawin luar biasa

Ilustrasi pernikahanShutterstock Ilustrasi pernikahan

Rio dan Karin memutuskan untuk hidup bersama dalam janji ikatan pernikahan. Salah satu simbol kesetiaan, kedua pasangan tersebut memilih meteorit sebagai bahan cincin kawin.

"Aku sudah lama koleksi meteorit, karena kesukaan di bidang astronomi. Aku punya beberapa jenis meteorit, seperti iron meteorite campo del cielo dan lunar meteorite (dari bulan). Ini ide sudah lama, suatu saat aku menikah, batu meteorit ini yang akan kupasang di cincin istriku," tutur Rio.

Rio mengaku, untuk membuat cincin kawin itu, dirinya dibantu perajin perhiasan di Desa Pasir Purwokerto, Subehi.

Impian Rio untuk mempersembahkan cincin kawin dari bahan meteorit bagi istri tercinta, Karin, akhirnya tercapai.

Baca berita selengkapnya: Cerita Rio dan Karin, Menikah dengan Biaya Rp 5,6 Juta, Seserahan Sport Bra, Cincin Kawin dari Meteorit

2. Cerita di balik unggahan istri prajurit TNI berujung sanksi

Ratusan prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri Raider 142/Ksatria Jaya mengikuti upacara pemberangkatan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/8/2019). Sebanyak 400 orang prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri Raider 142/Ksatria Jaya, Jambi diberangkatkan untuk pengamanan perbatasan negara Republik Indonesia-Republik Demokratik Timur Leste selama sembilan bulan.ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Ratusan prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri Raider 142/Ksatria Jaya mengikuti upacara pemberangkatan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/8/2019). Sebanyak 400 orang prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri Raider 142/Ksatria Jaya, Jambi diberangkatkan untuk pengamanan perbatasan negara Republik Indonesia-Republik Demokratik Timur Leste selama sembilan bulan.

Tiga prajurit TNI diketahui mendapat sanksi hukum dan dicopot dari jabatannya.

Ketiganya diberikan sanksi dan hukuman disiplin, lantaran ulah istri mereka yang mengunggah konten bernada negatif di media sosial.

Ketiga anggota TNI tersebut adalah Peltu YNS, anggota POMAU Lanud Muljono Surabaya, Komandan Distrik Militer Kendari, Kolonel HS dan Sersan Dua Z. Untuk Kolonel HS dan Serda Z, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan, para anggota TNI tersebut mendapatkan sanksi atas ulah istri-istri mereka.

"Proses administrasi (hukuman terhadap HS dan Z) sudah saya tanda tangani. Tetapi besok akan dilepaskan oleh Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Hasanuddin di Makassar karena masuk ke Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara," ujar Andika di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019), sebagaimana dikutip Antara.

Baca berita selengkapnya: Cerita di Balik Tiga Anggota TNI Dicopot dan Ditahan gara-gara Istri Hujat Wiranto di Medsos

3. Kasus persekusi terhadap tiga remaja di Muna

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi

Sebuah video kekerasan yang dilakukan satu keluarga terhadap tiga remaja wanita berinisial LX, ST, dan PT, jadi viral di media sosial.

Rekaman video berdurasi 2 menit 30 detik tersebut memperlihatkan tiga remaja perempuan menjadi korban kekerasan fisik yang dilakukan satu keluarga mulai dari ibu dan dua anaknya.

Persekusi itu terjadi di lingkungan Sekolah Dasar Duruka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/10/2019) lalu.

Setelah menerima laporan dari korban, Polres Muna mengamankan dua pelaku persekusi yakni seorang ibu an anaknya. Sementara satu pelaku lagi berinisial AC masih dalam pencarian polisi.

Baca berita selengkapnya: Fakta Viral Video Tiga Remaja Dipukuli Satu Keluarga, Dua Diamankan hingga Terancam Lima Tahun Penjara

4. Rindu ibu yang sudah meninggal, Nasir nekat bongkar makam

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

Nasir, warga Desa Kedungsumur, Pakuniran, Probolinggo, nekat membongkar makan ibunya yang telah dimakamkan selama 40 hari.

Nasir yang mengalami gangguan jiwa, mengaku rindu dengan ibunya. Dirinya lalu nekat membongkar sendiri makam ibunya tanpa bantuan orang lain. Hal tersebut dibenarkan oleh Amin, salah satu warga setempat.

"Nasir membongkar makam ibunya seorang diri, saat kematian ibunya menginjak 40 hari. Setelah itu, Nasir mengangkat jenazah ibunya dan dibawa pulang ke rumahnya. Agar tidak diketahui orang, Nasir memasukkan jenazah sang ibu ke dalam karung dan kemudian menggotongnya," katanya, Senin (14/10/2019).

Baca berita selengkapnya: Rindu pada Ibu, Anak Bongkar Kuburan, Jenazahnya Dibawa ke Rumah

5. Kisah Putri, pengungsi kerusuhan Wamena yang lolos dari maut

Putri (30) korban kerusuhan Wamena yang dirawat di RSUP M Djamil Padang dikunjungi Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, Minggu (13/10/2019)KOMPAS.com/PERDANA PUTRA Putri (30) korban kerusuhan Wamena yang dirawat di RSUP M Djamil Padang dikunjungi Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, Minggu (13/10/2019)

Putri (30) salah seorang korban kerusuhan Wamena asal Sumatera Barat yang saat ini dirawat di RSUP M Djamil Padang.

Putri terpaksa dirawat di RSUP M Djamil Padang karena mengalami luka bakar saat kerusuhan di Wamena beberapa waktu lalu.

Putri menceritakan, saat terjadi kerusuhan di Wamena pada 23 September lalu, dirinya sedang berada di tokonya bersama suaminya Syafrianto (33) dan anaknya Rizki (3,5).

Saat kerusuhan, tiba-tiba segerombolan orang datang membakar tokonya dan memanah dirinya bersama keluarga.

Begitu juga toko-toko di sekelilingnya. Putri berhasil lolos dari kematian kendati mendapatkan luka bakar dan kena anak panah. Sementara suaminya dan anaknya meninggal dunia akibat kerusuhan itu.

"Suami dan anak saya meninggal dunia dalam kejadian itu," kata Putri yang matanya sudah mulai sebak menahan air mata.

Baca berita selengkapnya: Cerita Putri, Korban Kerusuhan di Wamena Lolos dari Maut dan Trauma Kembali ke Papua

Sumber: KOMPAS.com (Perdana Putra, Ahmad Faisol, Candra Setia Budi, Fadlan Mukhtar Zain)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com