Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Unik, Cincin Kawin Meteorit dan Seserahan Sport Bra | Cerita Korban Selamat Kerusuhan Wamena

Kompas.com - 15/10/2019, 06:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Ketiganya diberikan sanksi dan hukuman disiplin, lantaran ulah istri mereka yang mengunggah konten bernada negatif di media sosial.

Ketiga anggota TNI tersebut adalah Peltu YNS, anggota POMAU Lanud Muljono Surabaya, Komandan Distrik Militer Kendari, Kolonel HS dan Sersan Dua Z. Untuk Kolonel HS dan Serda Z, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan, para anggota TNI tersebut mendapatkan sanksi atas ulah istri-istri mereka.

"Proses administrasi (hukuman terhadap HS dan Z) sudah saya tanda tangani. Tetapi besok akan dilepaskan oleh Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Hasanuddin di Makassar karena masuk ke Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara," ujar Andika di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019), sebagaimana dikutip Antara.

Baca berita selengkapnya: Cerita di Balik Tiga Anggota TNI Dicopot dan Ditahan gara-gara Istri Hujat Wiranto di Medsos

3. Kasus persekusi terhadap tiga remaja di Muna

Sebuah video kekerasan yang dilakukan satu keluarga terhadap tiga remaja wanita berinisial LX, ST, dan PT, jadi viral di media sosial.

Rekaman video berdurasi 2 menit 30 detik tersebut memperlihatkan tiga remaja perempuan menjadi korban kekerasan fisik yang dilakukan satu keluarga mulai dari ibu dan dua anaknya.

Persekusi itu terjadi di lingkungan Sekolah Dasar Duruka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/10/2019) lalu.

Setelah menerima laporan dari korban, Polres Muna mengamankan dua pelaku persekusi yakni seorang ibu an anaknya. Sementara satu pelaku lagi berinisial AC masih dalam pencarian polisi.

Baca berita selengkapnya: Fakta Viral Video Tiga Remaja Dipukuli Satu Keluarga, Dua Diamankan hingga Terancam Lima Tahun Penjara

4. Rindu ibu yang sudah meninggal, Nasir nekat bongkar makam

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

Nasir, warga Desa Kedungsumur, Pakuniran, Probolinggo, nekat membongkar makan ibunya yang telah dimakamkan selama 40 hari.

Nasir yang mengalami gangguan jiwa, mengaku rindu dengan ibunya. Dirinya lalu nekat membongkar sendiri makam ibunya tanpa bantuan orang lain. Hal tersebut dibenarkan oleh Amin, salah satu warga setempat.

"Nasir membongkar makam ibunya seorang diri, saat kematian ibunya menginjak 40 hari. Setelah itu, Nasir mengangkat jenazah ibunya dan dibawa pulang ke rumahnya. Agar tidak diketahui orang, Nasir memasukkan jenazah sang ibu ke dalam karung dan kemudian menggotongnya," katanya, Senin (14/10/2019).

Baca berita selengkapnya: Rindu pada Ibu, Anak Bongkar Kuburan, Jenazahnya Dibawa ke Rumah

5. Kisah Putri, pengungsi kerusuhan Wamena yang lolos dari maut

Putri (30) korban kerusuhan Wamena yang dirawat di RSUP M Djamil Padang dikunjungi Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, Minggu (13/10/2019)KOMPAS.com/PERDANA PUTRA Putri (30) korban kerusuhan Wamena yang dirawat di RSUP M Djamil Padang dikunjungi Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, Minggu (13/10/2019)

Putri (30) salah seorang korban kerusuhan Wamena asal Sumatera Barat yang saat ini dirawat di RSUP M Djamil Padang.

Putri terpaksa dirawat di RSUP M Djamil Padang karena mengalami luka bakar saat kerusuhan di Wamena beberapa waktu lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com