Safe House atau rumah singgah langsung didirikan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang untuk mengantisipasi adanya warga yang terkena dampak akibat terpapar kabut asap.
Dua orang tenaga medis, serta oksigen pun telah disiapkan di sana. Lokasi bandara SMB II dijadikan Safe House pun dikarenakan merupakan salah satu wilayah terparah yang terkena dampak karhutla.
"Ada air dan masker gratis yang disiapkan untuk warga. Jika ada penumpang yang sesak nafas mendadak sebelum berangkat ke Bandara bisa lebih dulu melakukan cek kesehatan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Nasrun Umar
Selain mendirikan rumah singgah, menurut Nasrun, mereka juga menyediakan layanan medis darurat melalui call center 119. Warga yang terpapar asap bisa langsung menghubungi nomor tersebut.
Baca juga: BMKG Sebut Angin Jadi Penyebab Kabut Asap Ekstrem di Palembang
Ami (43) warga Kecamatan Gandus mulai mengeluhkan kondisi, kabut asap yang tak kunjung usai. Bahkan, malah menjadi parah.
Kondisi ini pun pernah dirasakan Ami pada 2015 lalu, dimana kabut asap pekat menyelimuti kota Palembang.
"Sebetulnya kami sudah merasakan satu bulan lebih kabut asap. Tapi hari ini terparah, abu kebakaran itu sampai masuk ke rumah. Anak saya juga merasakan sesak napas,"kata Ami, kepada Kompas.com, Senin (14/10/2019).
Selain debu kebakaran masuk ke rumah, jarak pandang pun ikut menurun pada pagi hari.
Sekitar pukul 06.00 WIB, Ami pun melihat jarak pandang hanya sampai beberapa meter.
"Pagi ke warung, tapi sudah tidak terlihat jalan. Mata sangat perih. Anak saya sekarang tidak boleh keluar, karena asapnya memang sangat parah,"ucapnya.
Baca juga: Keluhan Warga Palembang soal Kabut Asap: Dada Sesak, Abu Sampai Masuk Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.