Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Berjaya Tahun 1980-an, Perahu Tambangan Mulai Ditinggalkan Warga Samarinda

Kompas.com - 14/10/2019, 22:03 WIB
Zakarias Demon Daton,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Sehari kami bawa pulang ke rumah tidak sampai Rp 100.000," katanya.

Tambangan yang digunakan Sainuddin disewa dari pemiliknya dengan tarif Rp 20.000 per hari. Belum lagi biaya bahan bakar minyak (BBM) dalam sehari berkisar Rp 10.000 hingga Rp 20.000.

"Kami hanya minta tolong pemerintah perhatikan kami," kata dia.

Baca juga: Terungkap, Kondisi 3 Perahu Peninggalan Kolonial Belanda di Dasar Bengawan Solo

Kini total Tambangan kurang lebih 100 unit yang hilir-mudik di perairan Sungai Mahakam. Jumlah itu tersebar di beberapa dermaga.

Wisata sungai

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan pihaknya akan menjadikan Tambangan sebagai sarana untuk wisata sungai agar tidak punah.

"Jadi orang menikmati wisata air bisa menggunakan Tambangan, tapi sedang dipikirkan konsep pengembangan wisata airnya," kata dia.

Tapi, Jaang mengingatkan agar keamanan perlu diperhatikan seperti kelengkapan pelampung hingga baju renang dan peralatan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com