Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sedih Pandeglang Sering Ditimpa Musibah, Mulai Tsunami hingga Penusukan Wiranto

Kompas.com - 14/10/2019, 21:14 WIB
Acep Nazmudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Bupati Pandeglang Irna Narulita mengungkapkan rasa sedihnya terkait kondisi yang dialami oleh Kabupaten Pandeglang, Banten.

Dia mengatakan, Pandeglang yang dipimpinnya berturut-turut ditimpa musibah mulai dari tsunami pada akhir Desember 2018 hingga yang terbaru, yakni penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.

"Setelah tsunami, gempa, lalu kemarin ada pelaku teroris dilakukan di Pandeglang, itu sangat memprihatikan bagi kita semua," kata Irna kepada wartawan di Alun-alun Pandeglang, Senin (14/10/2019).

Baca juga: Tim Gegana Geledah Kontrakan Pelaku Penusukan Wiranto di Pandeglang

Untuk menjauhkan Pandeglang dari musibah, Pemkab Pandeglang menggelar istigasah di Pendopo Kabupaten.

Irna berharap setelah istigasah digelar, wilayahnya dijauhkan dari segala musibah dan bencana. 

"Semoga semua aman, terkendali, kondusif Pandeglang, di bawah naungan para ulama dan pemerintah kabupaten, Polri, TNI dan semuanya. Istigasah supaya Pandeglang dalam ridha Allah," kata bupati perempuan pertama di Pandeglang ini.

Terkait peristiwa penusukan terhadap Wiranto, Irna menyebut adanya kejadian tersebut sudah mencoreng wajah Pandeglang.

Untuk mencegah hal serupa, Irna mengatakan pihaknya melakukan pendekatan dengan masyarakat Pandeglang, terutama milenial, untuk mengedukasi supaya tidak terpapar radikalisme.

Selain terhadap masyarakat Pandeglang, kata Irna, pendekatan juga dilakukan kepada pendatang.

Baca juga: Polisi: Pelaku Pura-pura Ingin Salaman Saat Wiranto di Alun-alun Pandeglang

 

Hal ini dilakukan setelah diketahui bahwa pelaku penusukan Wiranto merupakan warga luar Pandeglang. 

"Banyak orang asing di sini harus dipantau pemerintah, bagaimana pendekatan persuasif kita akan lakukan agar kita bisa lakukan seleksi lebih ketat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com