Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sedih TKW Rustia Jadi Korban Perdagangan Manusia di Irak

Kompas.com - 14/10/2019, 13:40 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Rustia, warga Dusun Wagir II, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang mengaku kaget begitu tahu dirinya berada di Kurdistan Irak. Sebab setahu Rustia, ia bakal menjadi TKW di Turki.

"Saya baru tahu berada di Erbil Kurdistan Irak sebulan di majikan pertama," kata Rustia saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/10/2019).

Dari situ, ibu satu anak ini menyadari ada yang tak beres. Rustia kemudian menghubungi orang yang mengiming-imingi bekerja di Turki berinisial R.

"Nomor saya diblokir," kata Rustia.

Baca juga: Putrinya Jadi Korban Perdagangan Manusia di Irak, Ini Harapan Sang Ibu

Rustia mengaku mengenal Riki dari penyalur kerja sebelumnya, saat akan berangkat ke Singapura.

Saat itu, ia batal berangkat ke negeri singa lantaran hasil tes kesehatan dinyatakan tidak fit.

Oleh Riki, ia diiming-imingi gaji Rp 7.000.000 bekerja sebagai TKW di Turki.

Ia pun berangkat dengan Septiani, warga Desa Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, yang juga ditengarai menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca juga: Temukan Kejanggalan, Keluarga TKW Lily yang Meninggal di Malaysia Minta Autopsi

Sempat Disekap

Mendekati dua bulan bekerja, Rustia dikembalikan ke ejen (penyalur) lantaran sakit. Namun, di kantor penyalur itu, ia mengaku diperlakukan kurang baik.

"Hp disita gak boleh makan, ga boleh mandi. Kamar mandi dikunci dari luar," katanya.

Karena tidak kuat dengan perlakuan penyalur yang serba dibatasi itu, Rustia dan lima TKW asal Indonesia lainnya memilih kabur ke Kota Erbil.

Di sana mereka dikirim ke polisi oleh kenalan rekannya. Oleh polisi, mereka dikembalikan ke penyalur.

"Orang kantor ngasih uang ke polisi itu. Terus kita disekap di hotel berenam," katanya.

Baca juga: TKW Carmi yang Hilang Kontak 24 Tahun Ditemukan, Keluarga Sujud Syukur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com