Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurikulum Pengelolaan Sampah Siap Diterapkan di Semua PAUD Karawang

Kompas.com - 14/10/2019, 13:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

KARAWANG, KOMPAS.com - PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field (PEP Subang) bersama dengan PAUD Alam Al-Firdaus, Southeast Asian Ministers of Education, regional Centre For Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) serta Pemerintah Kabupaten Karawang menyusun kurikulum tematik pengelolaan sampah untuk siswa PAUD.

Dr Dwi Priyono MEd, Direktur SEAMEO CECCEP, mengatakan kurikulum tematik pengelolaan sampah untuk PAUD ini memiliki standar internasional.

”Kami menilai contoh baik ini tidak hanya layak di lingkup Indonesia, melainkan hingga di Asia Tenggara,” ujar Dwi, melalui rilis ke Kompas.com, Senin (14/10/2019).

SEAMEO CECCEP merupakan organisasi menteri-menteri pendidikan di Asia Tenggara yang memiliki misi untuk mengembangkan pendidikan, sains, dan kebudayaan.

Baca juga: Risma Sebut Anggaran Pengelolaan Sampah di Surabaya Rp 30 Miliar, Ini Faktanya

Menurut Siti Marini, Kepala Sekolah PAUD Alam Al-Firdaus sekaligus penyusun modul Contoh Baik Pembelajaran Pengelolaan Sampah untuk PAUD, penanaman karakter peduli lingkungan diajarkan melalui berbagai strategi dan cara.

Misal meliputi pengelolaan sampah, sedekah sampah, menabung sampah, pengurangan sampah plastik, serta pemanfaatan sampah organik dan anorganik.

"PAUD Alam Al-Firdaus tidak hanya mengajarkan anak-anak perilaku cinta lingkungan dan menerapkan sekolah berbayar sampah, namun telah berkembang menjadi agent of change dengan turut mengubah perilaku orang tua murid dan masyarakat sekitar untuk merawat dan melestarikan lingkungan," kata Siti.

Baca juga: 5 Negara Asing Tawarkan Solusi Pengelolaan Sampah ke Pemkab Garut

Dadan Sugardan, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karawang mengatakan, kurikulum tematik pengeloaan sampah ini dapat digunakan oleh seluruh PAUD, TK, dan institusi pendidikan anak usia dini lainnya di Kabupaten Karawang.

Dadan mengatakan pentingnya pendidikan lingkungan hingga kemudian kurikulum tematik pengelolaan sampah pun perlu diterapkan di PAUD.

”Dalam kerangka character building, pendidikan lingkungan penting ditumbuhkembangkan. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya ternyata lebih terkait kepada kecerdasan karakter,” ujarnya.

Tantangan pengelolaan sampah

Permasalahan lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah merupakan salah satu tugas dan tantangan besar yang dihadapi di seluruh wilayah Indonesia.

Berangkat dari kesadaran inilah, PEP Subang secara khusus mengembangkan program CSR yang menitikberatkan pada PAUD.

Bersama Yayasan Assolahiyah, PEP Subang bekerja sama dalam pengembangan PAUD Alam Al-Firdaus pada 2017, di Desa Muktijaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.

PEP Subang Field berharap apa yang telah dilaksanakan PAUD Alam Al-Firdaus dapat memberikan manfaat yang luas bagi PAUD-PAUD lainnya,terutama PAUD di Karawang.

“Semoga kita semua dapat senantiasa mewujudkan Karawang sebagai Kabupaten Interasih (indah, tertib, aman, bersih),” ujar Gatot Simanjuntak, Pjs. Field Manager PEP Subang.

Baca juga: Menggarap Potensi Energi Listrik dari Sampah Perkotaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com