2 Teroris Ditangkap di Bali, Polisi Tingkatkan Keamanan di Bandara hingga Pusat Pariwisata

DENPASAR, KOMPAS.com- Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol Nyoman Gatra mengatakan, polisi meningkatkan pengamanan di sejumlah objek vital di Bali.

Hal itu dilakukan pasca-penangkapan dua terduga teroris, AT dan ZAI oleh Densus 88 Antiteror di Jembrana, Bali, Kamis (10/10/2019).

Objek vital itu seperti pelabuhan, bandara, dan pusat pariwisata.

"Makannya mari kita sepakati bahwa kejahatan akan terjadi karena ada peluang. Sehingga niat akan muncul," ujar Gatra, saat ditemui usai peringatan peristiwa Bom Bali di Monumen Bom Bali, Sabtu (12/10/2019).

Gatra mengatakan, dengan tertangkapnya AT dan ZAI, tak menutup kemungkinan bahwa ada sel-sel kolompok jaringan teroris masih ada di Bali.

"Baca juga: Terduga Teroris di Bali Tahu Rencana Penyerangan Wiranto

Maka menurutnya semua pihak mulai dari polisi, TNI, dan masyarakat umum harus ikut terlibat aktif menjaga keamanan di Bali.

"Jadi berdasarkan kejadian yang terjadi di luar wilayah Bali itu menjadikan rekomendasi. Bahwa kita tidak boleh menganggap bahwa Bali ini selalu aman. Itu buktinya," ujar dia.

Untuk meningkatkan kemanan, polisi semakin intensif memberikan penyuluhan ke masyarakat seperti ke komunitas-komunitas dan pemilik kos.

Ini agar mereka berperan aktif ikut menjaga kemanan dari teroris.

Peran adat di Bali juga berpengaruh dalam membantu pihak kemanan.

Untuk itu ke depan Bali tak boleh lagi kecolongan.

Baca juga: Terkait Penusukan Wiranto, Polisi Tangkap Ayah dan Anak Terduga Teroris di Bali

Sebelumnya diberitakan, dua terduga teroris ditangkap di Bali.

Kepala Bidang Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja mengatakan, dua terduga teroris berinisial AT dan ZAI yang merupakan bapak dan anak, ditangkap pada Kamis (10/10/2019) saat melintas di Jembrana.

Keduanya juga diketahui tinggal di sebuah kos Jalan Drupadi, Denpasar Timur.

Saat penangkapan, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya panah, airsoft gun, sangkur, ponsel, dan laptop.